Jakarta (ANTARA) - Penyerang muda PSS Sleman Hokky Caraka menyerahkan urusan pemanggilan dirinya jika dipanggil masuk ke dalam timnas Piala Asia U-23 kepada pihak klub.

Hal itu disampaikan Hokky setelah pertandingan Liga 1 melawan Bhayangkara FC yang dimainkan di Stadion Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Kamis. Pada pertandingan yang dimenangi PSS dengan skor 4-1 tersebut, Hokky menyumbang satu gol.

“Kita tidak tahu ya manajemen PSS, yang pasti kita akan maksimal,” kata Hokky.

“Mungkin dua-duanya sama-sama di hati saya, jadi mungkin lebih berat ke timnas,” tambah pemain yang turut membela timnas Indonesia pada Piala Asia U-20 tahun lalu.

Pada sesi konferensi pers setelah pertandingan, pelatih PSS Risto Vidakovic memberi sinyal keberatan melepas sang pemain muda itu seandainya kompetisi Liga 1 masih bergulir.

Baca juga: Hokky siap tampil 1.000 persen jika diberi menit bermain di Piala Asia
Baca juga: STY jelaskan maksud pemanggilan Hokky Caraka dan Dzaky Asraf


"Dia (Hokky) merupakan pemain yang sangat penting untuk kami. Saya tak bisa melepas dia begitu saja karena kami butuh dia pada sisa musim,” ujar Pelatih Risto.

Terlebih penyerang PSS Sleman saat ini hanya berjumlah tiga orang, yakni Hokky, Sadam Gaffar, dan pemain asing Ajak Chol. Padahal PSS masih akan harus berjuang keras untuk mengamankan diri dari ancaman degradasi.

Pada kesempatan sebelumnya, dua klub Liga 1 yakni Persija Jakarta dan Borneo FC telah menyatakan keberatannya untuk melepas pemain agar dapat memperkuat timnas Piala Asia U-23.

Alasan pelatih Persija Thomas Doll dan manajer Borneo Dandri Dauri emoh melepas para punggawanya adalah karena mereka masih membutuhkan tenaga para pemainnya dalam mengarungi kompetisi Liga 1.

Selain itu, kompetisi Piala Asia U-23 tidak masuk dalam agenda FIFA. Sehingga sesuai peraturan FIFA, klub pemilik pemain tidak diwajibkan melepas pemain-pemainnya.

Baca juga: Pelatih Persija keberatan lepas pemain untuk Piala Asia U-23
Baca juga: Pelatih PSS terkejut timnya mampu menang besar atas Bhayangkara

 

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024