Abuja (ANTARA News) - Akses internet di negara-negara berkembang sangat mahal, sebagian karena kebijakan monopoli pemerintah yang seharusnya ditinggalkan, kata aliansi beranggotakan Google, Yahoo dan Microsoft seperti dikutip AFP, Senin.

Aliansi bernama Alliance for Affordable Internet (Aliansi untuk Internet yang Terjangkau) yang diluncurkan di Abuja ibukota Nigeria ini menyatakan akan mendorong pasar broadband (pita jaringan) yang terbuka, bersaing dan inovatif untuk meningkatkan akses internet, khususnya di Afrika di mana hanya 16 persen penduduk yang terjangkau internet.

Anggota lainnya dari aliansi ini adalah Facebook dan pencipta World Wide Web, Tim Berners-Lee.

"Tak ada satu pun alasan bagus untuk mempertahankan perpecahan digital," kata Berners-Lee seraya mengatakan infrastruktur dan teknologi diperlukan untuk menghubungkan negara-negara miskin.

"Hambatan nyata saat ini adalah kebijakan antipersaingan dan regulasi yang membuat harga tetap tak terjangkau. Aliansi ingin membuang rintangan itu," sambungnya seperti dilaporkan AFP.

Aliansi ini mengatakan bahwa tujuan mereka adalah mengurangi biaya akses sampai lima persan dari pendapatan bulanan di seluruh dunia.

Di negara-negara maju, pada 2012, orang membelanjakan rata-rata 1,7 persen dari penghasilan bulannya untuk broadband, sedanngkan di dunia berkembang angkanya mencapai 30,1 persen.

Aliansi baru mulai bekerja di empat negara dengan mengampanyekan kebijakan pasar terbuka yang liberal di mana perusahaan swasta bisa bebas bersaing menyediakan layanan broadband murah.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013