Jakarta (ANTARA) - PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mengucurkan dana pinjaman sebesar 100 juta dolar AS melalui program PT Permodalan Nasional Madani (PNM), yaitu PNM Mekaar, untuk membantu para perempuan pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia.

“Untuk PNM itu, dana dari kami cukup besar, yaitu sekitar 100 juta dolar AS untuk program yang bisa menyasar sekitar 175 ribu pengusaha mikro wanita prasejahtera,” ujar Managing Director Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, PT PNM dipilih sebagai mitra penyaluran pinjaman karena telah memiliki jangkauan dan program pemberdayaan UMKM yang berkembang baik di seluruh Tanah Air sehingga diyakini akan berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional.

Ia juga menuturkan bahwa sebagian besar UMKM dikelola oleh perempuan sehingga pinjaman yang dikhususkan untuk mengembangkan pengusaha mikro wanita prasejahtera tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat untuk masyarakat luas.

Berdasarkan laporan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), 60,81 persen pelaku usaha yang mengikuti program PNM Mekaar mengaku pendapatan mereka meningkat. Selain itu, 48 persen dari mereka juga menyatakan bahwa program tersebut membantu mereka untuk memperbaiki aset yang dimiliki.

Selain diberikan pinjaman sebagai modal usaha, Riko menyatakan bahwa para pelaku usaha perempuan tersebut juga mendapatkan pendampingan untuk meningkatkan kemampuan bisnis mereka.

“Jadi, jangan sampai hanya dikasih uangnya saja lalu tidak ada dampaknya. Kami juga ingin melihat apakah program ini bisa meningkatkan kemampuan yang mereka punya sehingga mereka benar-benar diberdayakan gitu,” ucapnya.

Dia pun berharap melalui upaya ini, para penerima manfaat program PNM Mekaar dapat memberdayakan para pelaku usaha lain di sekitar mereka.

Riko mengatakan bahwa upaya ini sejalan dengan visi tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan (environment, social, and governance/ESG) yang diterapkan oleh HSBC secara global, terutama pilar sosial.

Menurutnya, walaupun pinjaman yang diberikan bersifat komersil, namun sasaran penerima dan program penyaluran yang digunakan menjadikan dana tersebut berdampak sosial (social trade loan).

“Upaya ini kami lakukan demi membantu perempuan untuk memaksimalkan semua potensinya untuk memberikan dampak yang lebih besar, baik terhadap diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan,” ujarnya.

Baca juga: HSBC perkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 capai 5,2 persen
Baca juga: HSBC Indonesia salurkan kredit hijau Rp307 miliar ke Indo-Rama
Baca juga: HSBC Indonesia salurkan pinjaman Rp350 miliar kepada Blue Bird

 

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024