Jakarta (ANTARA) - Petenis nomor dua dunia Carlos Alcaraz mengatakan telah mengesampingkan kekhawatiran akan cederanya baru-baru ini saat dia fokus mempertahankan gelarnya di ATP-WTA Indian Wells Masters.

Alcaraz yang mengalahkan Daniil Medvedev di final turnamen gurun California itu tahun lalu tidak ragu lagi mengenai niatnya pada 2024.

"Saya datang ke sini untuk bertahan. Ini sulit, saya tahu. Ada petenis terbaik di dunia, beberapa dari mereka bermain tenis dengan hebat tahun ini," kata Alcaraz dalam konferensi pers pembukaan ATP-WTA Indian Wells Masters, seperti disiarkan AFP, Kamis.

"Ini akan sangat sulit, tapi saya di sini untuk melakukannya," ujar petenis berusia 20 tahun itu.

Alcaraz belum pernah memenangi gelar sejak kemenangan menakjubkannya di Wimbledon atas Novak Djokovic tahun lalu.

Dia mengalami kekalahan empat set dari Alexander Zverev di perempat final Australian Open dan di turnamen pertamanya ketika comeback di semifinal ATP Buenos Aires bulan lalu.

Hal itu diikuti oleh cedera pergelangan kaki yang membuatnya mundur beberapa menit setelah pertandingan babak pertama di Rio de Janeiro.

"Mungkin beberapa orang memikirkan tentang pergelangan kaki saya, tidak tahu apakah saya bisa mengatakan 100 persen atau tidak. Tapi, saya merasa lebih baik," ujar Alcaraz.

Alcaraz menguji pergelangan kakinya pada akhir pekan lalu di Las Vegas, di mana ia mengalahkan idola tenisnya Rafael Nadal dalam pertandingan ekshibisi yang digelar Netflix.

"Saya di sini untuk bertahan dan tidak memikirkan hal lain selain itu," kata Alcaraz yang mengalahkan Medvedev di final tahun lalu untuk kembali ke peringkat teratas dunia.

Setelah itu, Djokovic kembali menjadi nomor satu, dan petenis Serbia itu kembali ke Indian Wells untuk pertama kalinya sejak 2019.

Baca juga: Swiatek berjanji tampil maksimal menjelang Olimpiade Paris

Ajang tersebut dibatalkan pada 2020 dan Djokovic tidak bisa bermain pada musim 2021-2023 karena regulasi pembatasan perjalanan di AS bagi mereka yang tidak divaksinasi COVID-19.

Djokovic mengejar gelar Indian Wells keenam untuk memecahkan rekor. Dengan kemenangan pada 2008, 2011, 2014, 2015, dan 2016, ia berbagi rekor gelar terbanyak dengan Roger Federer.

Sementara itu, juara Australian Open Jannik Sinner semakin mendekati peringkat kedua yang saat ini diduduki Alcaraz.

Petenis Spanyol yang selalu tersenyum itu mengakui bahwa persaingan di papan atas bisa jadi sulit untuk diatasi.

"Saya berusaha untuk tidak terlalu memikirkan kesuksesan, saya ingin menjauhi kebisingan," ujar Alcaraz.

"Tetapi ini bisa jadi sulit untuk dihadapi. Saya mencoba menikmati waktu saya di lapangan. Terkadang momen buruk bisa datang kepada Anda, namun saya mencoba untuk fokus pada diri sendiri dan tim saya."

"Saya mencoba tersenyum sepanjang waktu. Membuat lelucon membuat saya tetap menjadi diriku sendiri," kata unggulan kedua di Indian Wells itu.

"Ketenaran dan perhatian sering kali merupakan hal yang baik, namun terkadang Anda terbangun dalam suasana hati yang buruk dan Anda hanya ingin bersembunyi dan tidak dikenali."

"Tetapi saya suka ketika orang-orang mengenal saya, mengenali saya -- itu adalah hal yang bagus."

Baca juga: Alcaraz kalahkan Nadal dalam pertandingan ekshibisi Netflix
Baca juga: Alcaraz telan kekalahan mengejutkan di semifinal Buenos Aires

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024