Mojokerto (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengapresiasi pembangunan SMK Asy-Syarif Mitra Industri di Mojokerto, Jawa Timur, karena keberadaan SMK ini akan turut menurunkan tingkat pengangguran.

"Sebagai menteri tentu sangat mendukung. Dengan lahirnya SMK ini harapannya pendidikan vokasi yang ada di sini menyumbangkan tenaga terampil baru, agar mengurai tingkat pengangguran kita," kata Ida usai menyaksikan groundbreaking Pembangunan SMK Asy-Syarif Mitra Industri, di Mojokerto, Jawa Timur, Jumat.

Ia mengatakan, salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah masih adanya mismatch antara dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Oleh karenanya, untuk mengurai masalah tersebut adalah menyesuaikan dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, agar terjadi link and match.

"Harapannya dari awal bermitra dengan industri, outputnya bisa digunakan untuk industri dan pasti akan mengurangi pengangguran," ujarnya.

Baca juga: Wapres: BLK Komunitas percepat peningkatan kompetensi SDM unggul

Baca juga: Menaker resmikan Workshop Digital Creative di BBPVP Bandung


Ketua Yayasan Industri Mandiri, Darwoto mengatakan pembangunan SMK Asy-Syarif Mitra Industri merupakan kolaborasi antara industri yang ada kawasan industri MM 2100 dengan Yayasan Pendidikan dan Sosial Asy-Syarif.

"Keberadaan SMK Asy-Syarif Mitra Industri dapat membantu masyarakat mengenyam pendidikan dengan model ajaran yang didesain dengan sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan industri," katanya.

Darwoto menjelaskan keberadaan SMK ini tidak hanya dihadirkan dengan sistem link and match, tetapi match and link.

"Match and link karena semua yang mengawaki ini adalah campur tangan yang nyata dari dunia industri bagi dunia pendidikan," katanya.

Ia pun berharap pembangunan tahap I dapat selesai dalam 3 bulan ke depan sehingga dapat memulai pendidikan pada tahun ajar 2024-2025.

Nantinya SMK Asy-Syarif Mitra Industri akan menghadirkan 4 kejuruan yakni ototronik, permesinan, mekatronik, dan animasi.

"Nantinya SMK ini akan menampung sebanyak 1.000 orang peserta didik yang sudah siap bekerja di dalam dan juga di luar negeri," ujarnya.*

Baca juga: Menaker apresiasi MA sediakan aplikasi e-Court Hubungan Industrial

Baca juga: Menaker minta P3MI bantu tingkatkan kompetensi bahasa pekerja migran

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024