para penerima ini didatangi karena datanya sudah ada
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin meminta Perumda Pasar Jaya untuk proaktif dalam menyukseskan program
pangan murah agar penerimanya dipermudah bukan sebaliknya. 

“Akan lebih bagus lagi kalau Pasar Jaya jemput bola. Artinya, para penerima ini didatangi karena datanya sudah ada,” kata Suhud kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.

Suhud menjelaskan, dengan sistem lama yakni langsung datang ke lokasi juga kurang efektif karena banyak penerimanya rela mengantre sejak malam hingga siang hari berikutnya. 

Menurut dia, mekanisme yang paling baik yakni mengacu pada data penerima sehingga bisa langsung diantarkan ke RT, RW atau aparat sekitar rumah penerima.

Terlebih, adanya peningkatan layanan jemput bola ini mengingat masih banyak masyarakat belum terbiasa dengan sistem antrean daring melalui https://antriankjp.pasarjaya.co.id H-1 sebelum pengambilan barang.

Baca juga: Pemprov DKI selenggarakan sembako murah bagi PJLP di Balai Kota

Menurut dia, yang terpenting penerima manfaat bisa mendapatkan pangan murah tanpa harus mengantre panjang.

Maka dari itu, dia juga menyarankan agar jalur antrean pangan murah bisa dibuat daring maupun luring demi memberikan pilihan yang mudah bagi penerima manfaat.

"Jadi, tidak perlu ngantre di satu titik. Terus terang kita miris melihat masyarakat mengantre begitu,” ujarnya.

Direktur Perkulakan dan Retail Perumda Pasar Jaya Anugrah Esa membenarkan adanya penumpukan antrean daring pada aplikasi yang mereka buat.

“Luar biasa antusias masyarakat yang komentar di Instagram kami dan kami pastikan itu penerima bantuan program pangan bersubsidi," ujar Esa.

Baca juga: Heru sebut program sembako murah DKI berhasil jual 68 ribu paket

Dia memastikan telah memperbaiki mekanisme antrean itu dengan membagi waktunya ​​​​​menjadi tiga sesi.

Sesi pertama dimulai pukul 00.10 hingga pukul 04.00 WIB. Sesi kedua dimulai pukul 08:00 sampai pukul 12.00 WIB dan sesi ketiga pukul 21.00 sampai pukul 22.00 WIB.

“Khusus untuk penerima kategori lanjut usia atau lansia, kami baru saja ujicoba mulai 27 Februari kemarin jam dua siang, jelang sore kita buka antrean manual di lapangan,” tambahnya.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024