Salah satu yang sedang kami kembangkan dan perkuat adalah peran perusahaan asuransi di ekosistem IFG yang harus bisa berperan menjadi risk manager partner...
Jakarta (ANTARA) - Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi optimistis berkontribusi menjalankan tranformasi dalam membangun Industri Keuangan Non Bank (IKNB) melalui tiga inisiatif.

Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko mengatakan IFG bertekad menjadi motor penggerak terwujudnya IKNB yang kuat, sehat, berkelanjutan, dan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada ulang tahunnya yang keempat.

"Optimisme, dan tekad tersebut dapat dicapai karena kami mengedepankan tiga inisiatif untuk memperkuat pengaruh dan daya saing IFG di pasar dalam negeri, sekaligus membangun fondasi yang kokoh dalam hal keberlanjutan bisnis yang sehat dan berkelanjutan melalui inovasi yang terukur, model bisnis yang solid, dan pengelolaan manajemen risiko yang tepat," ujar Hexana melalui keterangan di Jakarta, Senin.

Hexana menjelaskan, tiga inisiatif utama tersebut, di antaranya adalah meningkatkan pangsa pasar bisnis asuransi umum dan menjadi market leader nomor satu di lini bisnis yang ditargetkan.

Hal ini dapat dicapai dengan mengandalkan sinergi antar anggota holding, yang saat ini telah memposisikan IFG sebagai perusahaan asuransi non jiwa terbesar di Indonesia.

Lebih lanjut, inisiatif kedua adalah memastikan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan melalui penetapan sasaran terkait transformasi model bisnis dan inovasi untuk seluruh anggota holding.

Dalam upaya untuk beradaptasi dengan perubahan cepat dalam industri, IFG mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengubah model bisnis dengan memperkenalkan inovasi yang relevan.

"Salah satu yang sedang kami kembangkan dan perkuat adalah peran perusahaan asuransi di ekosistem IFG yang harus bisa berperan menjadi risk manager partner bagi mitra maupun nasabahnya," kata Hexana.

Selain sebagai risk manager partner, inovasi lain adalah implementasi preferred partnership bancassurance untuk anggota holding yang bergerak di asuransi jiwa, dan penerbitan produk di anggota holding pasar modal dan investasi yang dapat memberikan solusi tepat dan nilai tambah berdasarkan kebutuhan nasabah.

Sementara itu, inisiatif ketiga adalah memastikan operational excellence dengan memanfaatkan teknologi informasi. Pasalnya, operational excellence merupakan kebutuhan dasar dalam berkompetisi di pasar dan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Tahun ini IFG akan melakukan digitalisasi proses bisnis yang terintegrasi di ekosistem IFG, sehingga IT dapat menjadi pendorong utama untuk meningkatkan daya saing dan kontribusi IFG terhadap IKNB.

Baca juga: IFG & Indonesia Re percepat standarisasi data teknik industri asuransi
Baca juga: Erick Thohir: 99,7 persen polis Jiwasraya beralih ke IFG Life

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024