"Kalau proses lobi berjalan dengan baik, kita bisa tepat waktu mengambil alih Inalum dari pihak Jepang pada 31 Oktober 2013. Semua kewajiban akan kami jalankan," katanya di Kompleks Parlemen, Selasa malam.
Dia meyakini pada 25 Oktober 2013 penandatanganan pengakhiran kerjasama di Inalum antara pemerintah dengan perusahaan Jepang Nippon Asahan Aluminium (NAA) dapat terlaksana.
Sementara itu, rapat empat menteri dengan Komisi VI DPR RI untuk membahas kelanjutan pengambilalihan Inalum juga berlangsung pada pukul 21.50.
"Kami berharap semua pihak dapat mengawal proses pengambilalihan kembali Inalum agar dapat berlangsung sesuai rencana," kata MS Hidayat. (*)
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
