Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan pembangunan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat sangat penting dilakukan demi menciptakan ketahanan pangan di wilayah Indonesia Timur sehingga bisa berkontribusi bagi swasembada pangan secara nasional.

“Jadi ini (pembangunan pabrik pupuk) penting. Jadi keberadaan dari pabrik pupuk di Fakfak itu sangat penting karena untuk ketahanan pangan nasional,” kata Rahmad di sela Buka Puasa Bersama Media bertajuk Kinerja Berkelanjutan Pupuk Indonesia di Jakarta, Senin.

Di menyampaikan pabrik pupuk yang akan dibangun di daerah Kabupaten Fakfak merupakan proyek strategis nasional sebagai kawasan industri pupuk.

“Ini adalah kawasan industri pupuk yang dibangun oleh pemerintah Indonesia setelah lebih dari 40 tahun tidak tidak pernah ada pembangunan kawasan industri pupuk. Kawasan industri pupuk terakhir yang dibangun itu tahun 1982 itu di Aceh, selama itu tidak ada pembangunan pabrik pupuk,” ujar Rahmad.

Rahmad menuturkan bahwa pihaknya sedang melakukan persiapan pelaksanaan infrastruktur dasar di kawasan seperti membangun pelabuhan hingga meratakan tanah.

Dia menyebut pabrik tersebut akan mulai dibangun pada tahun 2025 dengan anggaran mencapai 1,2 miliar dolar AS.

“Pada hari ini yang sedang dilakukan adalah persiapan pelaksanaan pembangunan infrastruktur, karena di sana ini greenfield, tidak ada apa-apa. Tidak ada fasilitas apa-apa. Jadi, kita akan bangun dulu pelabuhannya, kita akan ratakan tanahnya. Tahun depan kita akan bangun pabriknya,” jelas Rahmad.

Ia berharap dengan adanya pembangunan pabrik pupuk di Papua maka ketahanan pangan di Indonesia bagian Timur bisa seperti yang ada di daerah Jawa, Kalimantan dan Sumatera.

“Tapi multiplayer efek yang paling nyata dan paling jelas adalah di mana ada pabrik pupuk di situ tingkat ketahanan pangannya tinggi, sangat kuat. Itu adalah multiplayer efek yang tidak bisa dinilai dengan uang karena kalau perut kosong uang pun tidak bermakna,” tutur Rahmad.

Rahmad menambahkan dengan adanya pabrik nantinya juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat yang berada di daerah tersebut. Selain itu juga akan berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian di wilayah itu.

“Ada pekerja yang macam-macam. Di samping industri pupuk selalu ada industri pendukung misalnya perusahaan yang menghasilkan gas nitrogen dan macam-macam, ada industri industri-industri pendukung jadi ada multiplayer efeknya jelas, kata Rahmad.

Baca juga: Pupuk Indonesia pastikan siap pasok 9,5 juta ton pupuk subsidi

Baca juga: Pupuk Indonesia digitalisasi 27 ribu kios penyaluran pupuk subsidi


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024