Banten (ANTARA News) - Tiga direktur PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) akan diganti menyusul pengambilalihan saham PT Inalum oleh pemerintah Indonesia.

"Ada tiga direktur Jepang termasuk dirutnya akan diganti oleh direktur (asal) Indonesia," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Cilegon, Banten, Rabu.

Ketiga orang di jajaran direksi itu merupakan direktur utama, direktur keuangan, dan direktur umum. Dia menegaskan internal Inalum telah menyiapkan sejumlah nama terkait rencana pergantian direktur tersebut.

Ketika ditanya awak media tentang nama-nama calon direktur tersebut, Hidayat tidak bersedia memberitahu karena pergantian akan dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pada raker antara Pemprov Sumatera Utara, Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM dan Komisi VI di DPR pada Selasa (22/10) malam, menghasilkan kesepakatan anggaran sebesar 558 juta dolar AS untuk mengambil alih Inalum dari perusahaan Jepang, Nippon Asahan Alumunium (NAA).

MS Hidayat mengatakan, penandatanganan pengakhiran kontrak kerja sama Inalum dengan pemerintah Indonesia dijadwalkan dilakukan 25 Oktober 2013.

Pengakhiran kontrak tersebut dilakukan setelah kedua pihak sepakat dengan pengajuan perhitungan baru nilai buku pengambilalihan 58,87 persen saham Inalum sebesar 558 juta dolar AS.

Sesuai kontrak antara Jepang dengan Indonesia, proses pengalihan saham Inalum menjadi milik pemerintah harus diselesaikan sebelum 31 Oktober 2013.

Hidayat menambahkan, proses pengambilalihan Inalum harus dijaga dengan baik agar kinerja Inalum tetap stabil.

"Ini sejarah pertama kali kerja sama berakhir dan perundingan berakhir dengan lancar. Perusahaan berjalan dan ekspor tetap baik. Kita juga punya cash 400 juta dolar AS, bisa untuk modal kerja," katanya.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013