kita menggugah para peserta untuk ikut memikirkan atau memahami kondisi yang dihadapi bangsa, yaitu lemahnya enterpreneur
Kota Bogor (ANTARA) - Seratusan mahasiswa, santri dan siswa mengikuti Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, dengan mengusung tema ketahanan pangan dan kewirausahaan (enterpreneur).

Ketua Panitia Sanlat Ramadhan, Dr Lalu Solihin di Kota Bogor, Sabtu, mengatakan sanlat ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, di mana kegiatan saat ini merupakan Sanlat Ramadhan ke-15.​

​​​​​“Temanya juga berubah sesuai dengan isu yang dihadapi masyarakat. Tahun ini kita menggugah para peserta untuk ikut memikirkan atau memahami kondisi yang dihadapi bangsa, yaitu lemahnya enterpreneur,” katanya.

Pesantren Kilat Ramadhan 2024 yang digagas Komunitas Wartawan Jabodetabek secara kolaboratif dengan unsur pondok pesantren dan mitra lainnya itu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, yakni Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Bogor, Cibinong Center Industrial Estate (CCIE), Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional Bakrie Amanah, Yayasan Baitul Mal (YBM) BRILian, Dr Chiken, Tatajabar, Indofood.

Kemudian, Lezza (Unirama), Alfamart, PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk), Serikat Pekerja Perum LKBN ANTARA (SPA) dan Pondok Pesantren Al-Fatah dan Ruhama dan Yayasan At-Tawassuth, Bogor.

Baca juga: Pesantren Kilat di DPRD Bogor bahas ketahanan pangan dan stunting
Baca juga: Pemkot Bogor: Orang tua harus jaga asupan gizi anak cegah stunting


Dalam kegiatan Sanlat Ramadhan 2024, Solihin menyebut, panitia mengundang sejumlah pelaku usaha dan akademisi untuk berbagi ilmu dan memberikan perspektif bagi para peserta.

“Kita minta beliau berbagi tips dan ilmu, supaya minimal mereka bisa menggali ilmu. Syukur-syukur ada yang bisa bermitra,” katanya.

Seratusan siswa, santri, dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan universitas mengikuti kegiatan Sanlat Ramadhan 2024 di Gedung DPRD Kota Bogor, Sabtu (23/3/2024). ANTARA/Shabrina Zakaria

Materi pertama, mengenai proses berwirausaha dengan konsep "mudharabah" yang dikembangkan oleh pengusaha Dr Chicken. Materi ini disampaikan oleh pemilik usaha Dr Chicken, drh Kukuh Galih Waskita.

Materi kedua, tentang seluk beluk dunia madu dan lebah. Pemilik usaha madu "Pak Lebah", yakni Eureka Indra Zatnika menyampaikan materi ini.

Materi ketiga yakni peranan lembaga pendidikan dan pesantren dalam menunjang program pangan nasional, yang disampaikan oleh Rektor Universitas Nusa Bangsa (UNB) Bogor, Dr Ir Yunus Arifin.

"Dari akademisi kita undang rektor UNB yang akan mencoba memberikan perspektif bagaimana mahasiswa tidak hanya berorientasi jadi karyawan atau pegawai. Di satu sisi kita memiliki banyak potensi yang harus digarap,” kata Solihin.

Dia menyampaikan, Indonesia sejatinya kaya akan sumber daya alam (SDA). Namun di satu sisi, angka kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi.

“Bagaimana mengatasi itu? Kita mencoba menggerakkan dari bawah. Dari pondok pesantren, mahasiswa, dengan mengajak para pelaku usaha untuk mendorong mental pengusaha untuk memanfaatkan sumber daya dan potensi yang ada saat ini,” demikian Lalu Solihin. 

Baca juga: Puluhan personel Yonarmed ikuti pesantren kilat kaji kitab dan tafsir
Baca juga: Ratusan anak di lapas Palembang ikuti pesantren kilat Ramadhan
Baca juga: Pemkot Tangerang gelar Pesantren Ramadhan perkuat karakter pelajar


Pewarta: Shabrina Zakaria
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024