Jakarta (ANTARA) - Banyak orang yang salah dalam memahami konsep penggunaan sunscreen atau tabir surya yang menyebabkan perlindungan kulit kurang optimal.

salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah mengabaikan perlunya pengulangan penggunaan sunscreen setiap beberapa jam, kata Kepala Dokter sekaligus Co Founder Privee Clinic Almod Wibowo.

Ia menjelaskan sunscreen biasanya memiliki tanda SPF (Sun Protection Factor) yang menunjukkan seberapa lama kulit bisa terlindungi dari paparan sinar matahari sebelum terbakar.

Baca juga: Rekomendasi tabir surya yang cocok untuk bayi dan anak-anak

Baca juga: Perlu pakai tabir surya seperti apa saat hujan?


“Kalau SPF 15 misalnya, itu kan cepet banget ya dibakar matahari, karena ibaratnya kita isi bensi cuma sedikit nih. SPF 15 tuh cuma tahan sekitar satu setengah jam dikulit. Nah, orang merasa udah diolesin sunscreen dengan SPF bisa bebas seharian tanpa SPF tambahan,” kata Almond di Jakarta, Minggu.

Lebih lanjut, Almond menjelaskan ada kesalahpahaman bahwa menggunakan sunscreen dengan SPF tinggi membuatnya tahan sepanjang hari. Hal tersebut tidak benar. Setiap satu setengah hingga dua jam, sunscreen perlu diaplikasikan ulang untuk mempertahankan perlindungannya.

Meski demikian, pemilihan SPF yang tepat juga menjadi hal penting. Misalnya, untuk aktivitas dalam ruangan yang jarang terkena sinar matahari, SPF 40 atau 50 sudah cukup. Namun, untuk aktivitas di luar ruangan yang terus terkena sinar matahari, mungkin perlu SPF yang lebih tinggi.

Perlu diingat pula bahwa sunscreen dengan SPF tinggi biasanya mengandung bahan dasar minyak atau oil, yang dapat menyebabkan komedo. Oleh karena itu, penting untuk memilih sunscreen yang sesuai dengan kebutuhan kulit masing-masing.

“Persoalannya biasanya yang SPF tinggi itu bahan baku utama pembentuknya adalah oil atau minyak, yang bisa menyebabkan komedo. Biasanya dilemanya disitu saat memilih sunscreen. Kita idealnya, mau angka SPF yang sesuai di kulit kita dengan ketahanan yang sesuai, karena tiap merek beda-beda, biasanya itu konsultasi dengan dokter,” ujarnya.

Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwa ada jenis sunscreen yang tahan air dan ada tidak. Jika menggunakan sunscreen yang tidak tahan air saat berkeringat, perlindungan kulitnya juga akan hilang, sehingga konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis sunscreen yang sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas.

Baca juga: Pria disarankan pakai tabir surya berbasis gel

Baca juga: Kiat lindungi kulit di tengah cuaca panas terik

Baca juga: Pria harus rajin cuci muka dan pakai tabir surya agar kulit sehat

 

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024