Hasil pengecekan hari ini secara garis besar SPM-nya sudah hampir terpenuhi terutama terkait fasilitas, serta sarana ,dan prasarana yang bersifat utama. Untuk yang belum memenuhi seperti safety line di peron, saat ini sudah hampir selesai, kemudian f
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memastikan kesiapan standar pelayanan minimum (SPM) Stasiun Pondok Rajeg di Bogor, Jawa Barat, dalam kondisi yang aman untuk melayani arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

 

Direktur Prasarana BPTJ Zamrides dalam keterangan di Jakarta, Selasa, mengatakan, pihaknya bersama Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta, dan PT Kereta Commuter Indonesia telah melaksanakan pemeriksaan kelengkapan SPM di Stasiun tersebut.

 

“Hasil pengecekan hari ini secara garis besar SPM-nya sudah hampir terpenuhi terutama terkait fasilitas, serta sarana ,dan prasarana yang bersifat utama. Untuk yang belum memenuhi seperti safety line di peron, saat ini sudah hampir selesai, kemudian fasilitas pendukung pada ruangan kesehatan, ruangan menyusui, toilet disabilitas yang belum lengkap, nantinya akan ditindaklanjuti oleh operator,” kata Zamrides.

 

Dia menyampaikan pemeriksaan dilaksanakan dalam rangka pemenuhan atas SPM di stasiun tersebut sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Untuk Angkutan Orang Dengan Kereta Api.

 

Zamrides menyampaikan SPM di Stasiun Pondok Rajeg sudah hampir terpenuhi seluruhnya, namun memang masih ada sejumlah hal minor yang masih harus dipenuhi ataupun diperbaiki.

 

Dia menjelaskan SPM merupakan ukuran minimum pelayanan yang harus dipenuhi oleh penyedia layanan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau serta terukur.

 

Zamrides menuturkan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Untuk Angkutan Orang Dengan Kereta Api, persyaratan stasiun yang dioperasikan harus memenuhi standar pelayanan minimum yang meliputi aspek keselamatan, keamanan, kehandalan, kenyamanan, kemudahan, dan kesetaraan.

 

“Untuk fasilitas pelayanan yang masih kurang, akan segera ditindaklanjuti pemenuhan kekurangan fasilitas dimaksud. Sedangkan terhadap seluruh fasilitas kelengkapan pelayanan yang sudah ada wajib dipertahankan dan dipelihara guna peningkatan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa angkutan kereta api,” ujar Zamrides.


Zamrides mengatakan, Stasiun Pondok Rajeg merupakan stasiun yang terletak di Pondok Rajeg, Kota Depok yang berada dalam lintas jalur KA Citayam-Nambo, wilayah DAOP 1 Jakarta, PT KAI (Persero).

Stasiun tersebut, lanjut Zamrides, dibangun pada awal tahun 1997. Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg menjadi salah satu prioritas BPTJ untuk pengembangan konektivitas untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum di kawasan aglomerasi.


“Stasiun Pondok Rajeg diindikasikan memiliki potensi demand yang signifikan dari Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Cilodong dan diharapkan dapat mengurangi load penumpang di Stasiun Citayam, Stasiun Cibinong dan juga Stasiun Depok,” kata Zamrides.

Baca juga: Kemenhub mulai aktifkan lagi Stasiun Pondok Rajeg tahun ini
Baca juga: Menhub pastikan reaktivasi Stasiun KRL Pondok Rajeg tetap berjalan
Baca juga: BPTJ survei Stasiun Pondok Rajeg untuk beroperasi kembali


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024