Jakarta (ANTARA) - Peneliti Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Merri Jayanti menyatakan air sebagai sumber kehidupan yang sangat penting karena memainkan peranan fungsi dalam menjaga keberlangsungan hidup semua makhluk di bumi.
 
"Air tidak hanya sebagai sumber kehidupan tetapi juga diakui sebagai hak asasi manusia yang fundamental," ujarnya dalam dialog optimalisasi pengelolaan air yang dipantau di Jakarta, Rabu.
 
Merri menuturkan bahwa setiap individu berhak mendapatkan akses air bersih atau air minum yang cukup aman untuk memenuhi kebutuhan dasar.
 
Ketika akses air minum terganggu atau terancam itu artinya hak asasi manusia juga ikut terancam.
 
"Air sangat perlu mendapatkan prioritas utama di mana pemenuhan akses air minum merupakan potensi bagi kemandirian ekonomi masyarakat atau suatu bangsa," kata Merri.

Baca juga: BRIN beri solusi atasi krisis air melalui permanen air hujan
 
Hak mendapatkan air bersih yang layak tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 3. Sumber hukum tertinggi di Indonesia itu menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
 
Selain itu, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 mengenai hierarki air minum yang berada di atas kepentingan lainnya juga mendukung hak masyarakat untuk mendapatkan akses air bersih.
 
"Ini juga sejalan dengan target dari SDGs dengan fokus menjamin ketersediaan dan keberlanjutan pengelolaan air," kata Merri.

Baca juga: Pengelolaan DAS solusi permasalahan ketersediaan air bersih
 
Salah satu sumber air bersih yang banyak dimanfaatkan oleh makhluk hidup adalah sungai. Masyarakat banyak yang menggantungkan sumber air bersih mereka dari sungai.
 
Akademisi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Badung (Itenas) Iwan Juwana mengatakan jika sungai bersih dan tidak ada polusi, maka kita bisa mendapatkan manfaat yang sangat banyak.
 
Menurut dia, sungai mempunyai jasa yang sangat besar yang diberikan kepada manusia dan makhluk hidup lainnya bila kondisi sungai tidak ada polusi.

Baca juga: BRIN soroti keterbatasan akses air minum aman di Cirebon Raya
 
"Ketika kita punya sungai yang tadinya baik, kemudian sekarang sangat tercemar, maka kita punya tanggung jawab untuk memastikan atau minimal berupaya keras bahwa kondisi yang kita terima dari generasi sebelum kita itu tidak kita wariskan lebih jelek," tutur Iwan.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024