Goran dan saya memutuskan untuk berhenti bekerja bersama beberapa hari yang lalu
Jakarta (ANTARA) - Petenis peringkat satu dunia Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan sang pelatih Goran Ivanisevic, mengakhiri hubungan lima tahun yang menghasilkan 12 Grand Slam.

Melalui unggahan Instagram miliknya, Rabu (27/3), Djokovic menulis pesan perpisahan yang mengharukan. Dia bercerita awal mula Ivanisevic bergabung dengan tim kepelatihannya pada 2018.

Petenis Serbia itu mengakui hubungan mereka mengalami "pasang surut," namun hal itu justru menghasilkan kesuksesan besar.

"Goran dan saya memutuskan untuk berhenti bekerja bersama beberapa hari yang lalu," tulis Djokovic di Instagram.

Baca juga: Nadal sebut Djokovic petenis terbaik sepanjang masa

"Chemistry kami di lapangan mengalami pasang surut, namun persahabatan kami selalu solid."

"Faktanya, saya bangga untuk mengatakan (tidak yakin dia) bahwa selain memenangkan turnamen bersama, kami juga menjalani pertarungan sampingan di Parchisi... selama bertahun-tahun," ujar Djokovic, mengacu pada game online.

"Dan -- turnamen itu tidak pernah berhenti bagi kami. Šefinjo, terima kasih atas segalanya temanku. Aku cinta kamu."

Djokovic mengatakan Ivanisevic telah membawa lebih dari sekadar kecerdasan dalam permainan tenisnya ke dalam hubungan kerjasama tersebut, dan itulah yang ia dan pelatih kepalanya saat itu, Marian Vajda, cari-cari.
 
Petenis Serbia Novak Djokovic mengembalikan bola ke arah lawannya petenis Italia Jannik Sinner dalam pertandingan babak semifinal tenis Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Jumat (26/1/2024). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/nym.

Baca juga: Djokovic ingin jadi pelatih setelah gantung raket

"Saya ingat dengan jelas saat saya mengundang Goran menjadi bagian dari tim saya," kata Djokovic.

"Itu terjadi pada 2018, dan Marian (Vajda) dan saya ingin berinovasi dan memberikan keajaiban servis kepada duo kami."

"Faktanya, kami tidak hanya membawakan servis, tetapi juga banyak tawa, kegembiraan, peringkat No.1 akhir tahun, pencapaian memecahkan rekor, dan 12 Grand Slam lagi (dan beberapa final) sejak saat itu."

Djokovic mengawali tahun ini dengan buruk, kalah dari petenis Italia Jannik Sinner di semifinal Australian Open.

Petenis berusia 36 tahun itu kemudian kalah dari rekan senegara Sinner, Luca Nardi, pada babak ketiga Indian Wells, yang mendorongnya untuk mundur dari Miami Open dengan alasan jadwal.

Baca juga: Djokovic sebut kekalahan dari Sinner pertandingan Grand Slam terburuk
Baca juga: Djokovic cetak rekor dengan gelar ATP Finals ketujuh

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024