Peluncuran logo tersebut dilakukan oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams bersama Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Indonesia, Abdul Kadir Jailani.
Duta Besar Williams mengatakan peluncuran logo sekaligus merayakan hubungan diplomatik yang terjalin dengan Indonesia.
“Tahun ini bukan hanya tonggak sejarah dalam hubungan diplomatik kita- ini juga saat bagi semua warga Australia dan Indonesia berkumpul untuk merefleksikan hubungan kita bersama dan merayakan kemitraan kita,” ujar Williams.
Dalam kesempatan yang sama, Abdul Kadir menyebut hubungan tetangga dengan Australia merupakan takdir dari kehidupan bangsa Indonesia, dan sebaliknya.
Oleh karenanya, kedua bangsa tidak punya pilihan lain kecuali untuk bersama-sama memajukan hubungan bilateral kedua negara.
Baca juga: Menlu RI-Australia bahas kerja sama transisi energi
“Dan hubungan ini tentunya diharapkan dapat menghasilkan banyak kolaborasi yang membuka kesempatan yang saling menguntungkan kepada kedua rakyat,” ujar Abdul Kadir.
Logo perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara dipilih melalui kompetisi untuk umum yang diselenggarakan Kedutaan Besar Australia bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Pemenang kompetisi, Alif Pandu Sofyana, menjelaskan bahwa desainnya menampilkan simbol kedua negara, Burung Garuda dan Kangguru, yang menandai hubungan erat.
Selain itu, simbol hubungan diplomatik Australia dan Indonesia diwujudkan pada seni kontemporer mural berjudul Together, kolaborasi seniman Australia, George Rose dan seniman Indonesia Tutu.
Mural tersebut menggunakan teknologi augmented reality yang memungkinkan publik berinteraksi langsung dengan karya seni tersebut sepanjang tahun 2024.
Baca juga: Kedubes Australia refleksikan 75 tahun hubungan dengan RI lewat mural
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
