Simpang Empat,- (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menetapkan masa tanggap darurat banjir di Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau selama 14 hari.
 
"Hari ini kita tetapkan masa tanggap darurat banjir agar penanganannya lebih maksimal," kata Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto di Simpang Empat, Kamis.
 
Ia mengatakan masa tanggap darurat bencana ini ditetapkan sejak Kamis sampai Rabu (17/4) atau 14 hari ke depan.
 
Dalam masa tanggap darurat itu, kata dia, pihaknya bersama instansi terkait akan melakukan langkah-langkah penanganan dampak banjir itu.

Baca juga: Tim gabungan Pemkab Pasaman Barat bantu bersihkan material banjir
 
Upaya yang telah dilakukan di antaranya menurunkan tim gabungan dari BPBD, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Dishub, Dinas PUPR, PMI, Basarnas dibantu oleh Polres Pasaman Barat, TNI, dan Korps Brimob bersama-sama membantu membersihkan rumah korban banjir.
 
Sejumlah peralatan mulai dari ekskavator, air bersih, hingga mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk membersihkan rumah warga.
 
"Kita menargetkan empat hari menjelang lebaran pembersihan rumah warga selesai sehingga tidak mengganggu warga berlebaran," ujarnya.
 
Selain itu, pihaknya juga telah mendirikan dapur umum di Kantor Wali Nagari Sinuruik untuk membantu memenuhi kebutuhan korban banjir saat sahur dan berbuka puasa.
 
Pelayanan kesehatan juga dilakukan dengan menurunkan tim kesehatan dari puskesmas terdekat untuk antisipasi berjangkitnya penyakit pascabanjir dengan memeriksa kesehatan korban banjir.

Baca juga: Puluhan korban banjir di Pasaman Barat dievakuasi ke tempat aman
 
"Kita juga telah menyalurkan beras sebanyak 1,5 ton untuk korban banjir serta kebutuhan lainnya seperti selimut, perlengkapan bayi, makanan ringan, dan kebutuhan lainnya. Bantuan dari pihak lain juga terus berdatangan," katanya.
 
Banjir yang melanda daerah itu pada Rabu (3/4) mengakibatkan puluhan rumah di empat kejorongan dengan 1.360 jiwa terdampak mengakibatkan 10 unit rumah rusak dan empat rumah hanyut.
 
Adapun daerah yang terdampak banjir ada di empat kejorongan yakni Kejorongan Kemakmuran sebanyak 10 rumah rusak dan empat rumah hanyut dengan korban terdampak 148 kepala keluarga dengan 740 jiwa.
 
Kemudian Kejorongan Benteng sebanyak 31 kepala keluarga dengan 155 jiwa terdampak, Kejorongan Harapan sebanyak 85 kepala keluarga dengan 425 jiwa terdampak, dan Kejorongan Tabek Sirah delapan kepala keluarga dengan 40 jiwa terdampak.

Baca juga: BPBD Pasaman Barat turunkan dua perahu karet bantu korban banjir
 
"Total warga terdampak sebanyak 272 kepala keluarga dengan 1.360 jiwa. Tidak ada korban jiwa," katanya.
 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024