Sendai, Jepang (ANTARA News) - Kondisi negara yang terkoyak oleh serangan roket Israel seakan memacu motivasi tim Lebanon ketika mereka membuat kejutan besar dengan menaklukkan Prancis dengan skor tipis 74-73 di pertandingan Grup A Kejuaraan Dunia Basket 2006 di Sendai Jepang, Rabu. Fadi El Khatib tampil sebagai pahlawan kemenangan Lebanon dengan mencetak 29 angka. Namun, kemenangan Lebanon juga tidak terlepas dari peran center Joseph Vogel ketika lemparan tiga angkanya pada 23 detik terakhir membuat negara kecil itu memimpin 74-72. Pada detik-detik terakhir, Prancis sebenarnya berpeluang untuk memaksa perpanjangan waktu ketika Boris Diaw mendapat dua kali kesempatan lemparan bebas, tapi ia hanya berhasil melakukan satu kali lemparan. Usaha terakhir Perancis pada detik terakhir juga tidak menolong menghindari diri dari kekalahan mengejutkan itu ketika Laurent Foirets lemparan Laurent Foirest gagal mengenai sasaran persis saat bel berbunyi. "Tidak ada keajaiban disini. Saya tampil sangat baik dan mereka mengalami kesulitan untuk menahan saya," kata El Khatib yang tidak bisa menyembuyikan kegembiraannya. "Kami semua tampil bersemangat dan kami ingin memperlihatkan penampilan kami yang sebenarnya setelah dua kali kekalahan menghadapi Argentina dan Serbia," katanya menambahkan. Perancis bangkit dari ketinggalan 13 angka ketika mengawali kuarter ketiga dengan skor 11-0, melalui aksi guard Joseph Gomis yang menggantikan Tony Parker dan Aymeric Jeanneau yang cedera. Namun Perancis tetap belum mampu mengejar ketinggalan dan kuarter ketiga berakhir dengan 53-49 untuk keunggulan Lebannon. "Lebanon memenangi pertandingan, mereka tampil sangat agresif dan penuh energi," kata Claude Bergaud, pelatih Prancis mengakui ketangguhan Lebanon. "Saya sebelumnya sempat berpikiran bahwa kami akan menang mudah, tapi malah seperti menjadi para penonton," katanya menambahkan. Prancis tidak memperlihatkan permainan dengan produktivitas sebagai sebuah tim unggulan karena bintang Phoenix Suns Boris Diaw hanya mampu menyumbang 14 angka, sementara rekannya Michael Pietrus, forward Golden State, mencetak 13 angka. Secara rata-rata, akurasi lemparan Prancis hanya mencapai 37 persen. "Jika saya sedang menguasai bola, saya langsung membawanya ke jaring, tidak masalah apakah saya akan mencetak angka atau kemudian mendapat lemparan bebas," kata El Khatib. Rony Fahed menyumbang 13 angka untuk Lebanon, termasuk sebuah lemparan tiga angka ketika pertandingan tersisa satu menit 32 detik, sementara Fogel menyumbang sepuluh angka. Lebanon hampir saja batal berangkat ke Jepang setelah mereka terpaksa meninggalkan tempat latihan untuk menyelamatkan diri menyusul serangan tentara Israel ke selatan Lebanon sejak pertengahan Juli lalu. Dengan kemenangan tersebut, Lebanon mencetak skor menang-kalah 2-2 dan memperbesar peluang ke babak 16 besar, jika pada pertandingan terakhir, Kamis, mampu mengalahkan Nigeria. Ironisnya, kemenangan Lebanon diraih ketika pelatih, Paul Coughter, terbaring di tempat tidur karena sakit. Prancis juga mencatat skor imbang 2-2 dan harus menang menghadapi Venezuela, Kamis. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006