Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomifo) Sofyan Djalil menegaskan, direksi baru TVRI adalah orang-orang profesional yang ditetapkan setelah melalui seleksi oleh dewan Pengawas TVRI. Dalam pernyataanya di Jakarta, Kamis, Menkominfo menegaskan bahwa proses seleksi itu juga melibatkan lembaga independen dari Universitas Indonesia (UI). Penetapan direksi TVRI itu mendapat reaksi dari beberapa anggota Komisi I DPR RI. Djoko Susilo dari Fraksi PAN menilai seleksi itu tidak transparan. Jajaran Direksi TVRI yang baru menyangkal anggapan bahwa mereka telah menjadi "titipan" Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilihan kali ini. Mayor Jenderal (Purnawirawan) I Gde Nyoman Arsana yang kini menduduki posisi Direktur Utama Televisi Republik Indonesia (TVRI), di Jakarta, Kamis, menyatakan dirinya bukanlah "titipan" dari Presiden Yudhoyono. "Saya ada di sini untuk memenuhi panggilan hati, bukan untuk pihak manapun," katanya. Dia mengatakan, saat ini dia hanya memikirkan bagaimana memajukan TVRI pada masa depan, karena TVRI adalah televisi publik yang berperan untuk membentuk karakter bangsa. Direktur Program dan Pemberitaan TVRI Rully Chermeianto Iswachyudi juga membantah bahwa dirinya berada di jajaran direksi karena kedekatannya dengan Presiden Yudhoyono di Blora Center. Dia mengatakan keterkaitannya dengan Presiden di dalam Blora Centre tidak membuat dia mudah memperoleh jabatannya sekarang ini.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006