Bangkok (ANTARA News) - Demonstran antipemerintah bersumpah untuk membanjiri markas besar polisi Bangkok hari ini dalam upaya tanpa lelah mereka menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.

Para demonstran ini telah membuat bagian-bagian kota Bangkok dihujani gas air mata dan peluru karet selama bentrok antara demonstran antipemerintah dengan demonstran loyal kepada Yingluck dan abangnya, mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.

Yingluck telah berjanji untuk tidak menggunakan kekerasan melawan demonstran yang berupaya merangsek ke kantornya dan markar besar polisi di dekatnya yang dirintangi barikade beton, kawat berduri dan polisi anti huru hara.

Hari ini sebuah helikopter terbang untuk menjatuhkan selebaran berisi peringatan kepada demonstran bahwa pemimpin mereka, Suthep Thaugsuban, diburu karena tuduhan pemberontakan.

"Untuk itu mohon jauhi dia dan jauhi gerombolan-gerombol pelanggar aturan," kata pemerintah seperti dikutip banyak media.

Suthep, mantan PM yang menentang keras Thaksin, menuduh polisi memfitnahnya dan berkata kepada demonstran untuk menduduki markas besar polisi di Bangkok.

Jika markas besar polisi dikuasai, atau bahkan juga kantor perdana menteri, maka legitimasi pemerintahan Yingluck tak akan terganggu, namun jika kekacauan dan kekerasan makin memburuk maka akan menjadi alasan untuk ikut campurnya tentara.
    
Namun sejauh ini tentara masih netral, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013