Jumlah korban meninggal dunia akibat hanyut terbawa arus banjir ada 3 orang. Dua orang warga Menjalin bernama Robin dan satu masih belum ada identitas. Sedangkan 1 orang warga Pahonkg Mempawah Hulu,"
Pontianak (ANTARA News) - Korban meninggal dalam musibah banjir di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat pada Rabu (4/12) malam, bertambah menjadi tiga orang.

"Jumlah korban meninggal dunia akibat hanyut terbawa arus banjir ada 3 orang. Dua orang warga Menjalin bernama Robin dan satu masih belum ada identitas. Sedangkan 1 orang warga Pahonkg Mempawah Hulu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak, Theresia Limawardani dihubungi di Ngabang.

Menurut dia, korban Robin warga Menjalin berusia sekitar 30 tahun. Korban sebelumnya menyeberang ke lokasi arus deras dan sudah dilarang warga, tetapi masih nekad. Sehingga terjatuh dan terbawa arus banjir.

Sementara itu, Camat Menjalin Theotimus membenarkan dua orang warganya meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Kejadian Rabu sore karena kondisi air semakin naik ke permukaan.

"Benar, ada 2 korban jiwa, atas nama Robin dan satu kita belum tahu identitasnya. Karena kondisi transportasi lumpuh total tidak bisa jalan. Bantuan logistik korban banjir tidak bisa sampai ke lokasi," kata Theotimus.

Banjir yang melanda lima kecamatan di Kabupaten Landak melumpuhkan aktivitas ekonomi masyarakat, mulai transportasi, perkantoran, sekolah, sarana kesehatan dan pertanian terendam.

"Kantor Camat Mempawah Hulu terendam sekitar 1 meter air di atas lantai. Barang yang bisa diselamatkan hanya alat rekam KTP elektronik dan semua dokumen habis terendam," kata Camat Mempawah Hulu Paolip.

Banjir di Kabupaten Landak yang terjadi sejak Selasa (3/12) hingga Rabu malam, merupakan musibah terbesar. Karena ketinggian air mencapai dua hingga tiga meter. Daerah banjir terparah di Kecamatan Menjalin, Karangan Kecamatan Mempawah Hulu dan Kecamatan Menyuke. (*)

Pewarta: Nurul Hayat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013