Jakarta (ANTARA) - Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra memfasilitasi enam mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) jalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah di Australia.

"Sejak dua tahun lalu kami sangat serius membantu universitas di Indonesia yang hendak mengirim mahasiswanya ke Indonesia, baik untuk riset, melaksanakan capstone project, maupun praktik mengajar," ujar Atdikbud KBRI Canberra Mukhamad Najib dalam rilis KBRI pada Senin.

Najib menuturkan bahwa peluang ini diberikan kepada berbagai universitas di Indonesia sebagai upaya mensukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Australia.

Menurut Atdikbud kegiatan PPL akan berlangsung selama tiga bulan di mana para mahasiswa akan mendapat pengalaman belajar-mengajar di sekolah dengan sistem pendidikan berstandar internasional.

Selama di sekolah, para mahasiswa akan dibimbing oleh guru penanggung jawab sekolah masing-masing.

Mereka akan belajar tentang peraturan dan sistem belajar yang diterapkan di sekolah.

Selain itu, para mahasiswa akan melakukan observasi kelas, membantu guru mengelola kelas, menyusun rencana pembelajaran dan evaluasi, kemudian melakukan praktik mengajar.

"Pengalaman ini dapat menjadi modal dalam meningkatkan daya saing global setelah lulus, oleh karena itu kantor Atdikbud Canberra sangat mendukung program ini dengan memfasilitasinya," ujar Najib saat mengantar mahasiswa ke Burgmann Anglican School Canberra, tempat para mahasiswa melakukan PPL.

Sementara itu pendamping mahasiswa PPL dari UNESA M. Nurul Ashar menyambut baik program ini yang berada di bawah payung UNESA Global Mobility Award (UGMA) 2024, meski pertama kalinya keluar dari wilayah ASEAN.

"Selama ini kami mengirim mahasiswa ke negara ASEAN seperti Thailand dan Malaysia. Tahun ini kami mencoba mengirim mahasiswa ke negara lain di luar ASEAN seperti Australia," ujar Anshar.

Anshar berharap para mahasiswa akan mendapatkan pengalaman yang lebih kaya mengingat Australia adalah salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.

Salah satu guru di Burgmaan Anglican School, Naomy berharap dengan pengalaman mengajar, para mahasiswa dapat belajar mengenal dan mengelola siswa yang beragam di sekolah-sekolah.

Menurut Atdikbud, pada 2024 ini ada lima universitas yang sudah dan akan mengirim mahasiswanya ke Australia untuk melakukan PPL Internasional.

Untuk dapat memudahkan program berjalan lancar, Najib mengatakan pihaknya berkomunikasi dengan sekolah-sekolah di Australia yang siap menerima mahasiswa Indonesia. Umumnya sekolah menerima dengan terbuka karena program ini juga dapat mengenalkan Indonesia kepada siswa mereka.

Baca juga: KBRI Canberra kenalkan Indonesia dalam acara Harmony Day di sekolah
Baca juga: Pembelajar bahasa Indonesia meningkat, KBRI Canberra kirim guru bantu

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024