Pada kuartal tersebut, perusahaan fokus pada peningkatan margin yang didorong utamanya oleh pengendalian biaya yang baik di segmen bisnis manufaktur suku cadang dan penjualan di segmen bisnis kendaraan listrik setelah sebelumnya nihil di kuartal I-20
Jakarta (ANTARA) - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mencatat pendapatan bersih selama kuartal I-2024 sebesar Rp205 miliar atau turun dari kuartal I-2023 yang mencapai Rp292 miliar sebagai akibat penurunan penjualan dari bisnis manufaktur suku cadang seiring dengan penurunan penjualan kendaraan nasional.

"Pada kuartal tersebut, perusahaan fokus pada peningkatan margin yang didorong utamanya oleh pengendalian biaya yang baik di segmen bisnis manufaktur suku cadang dan penjualan di segmen bisnis kendaraan listrik setelah sebelumnya nihil di kuartal I-2023," kata Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Di sisi lain, VKTR mencatat adanya penjualan di segmen penjualan kendaraan listrik (EV) pada kuartal I-2024, berbeda dengan periode kuartal I-2023 yang masih nihil. Dari sisi neraca, tidak terjadi banyak perubahan.

Total aset mengalami peningkatan sebesar 0,5 persen menjadi Rp1.677 miliar dari Rp1.668 miliar.
Sementara itu, total kewajiban mengalami penurunan sebesar 3 persen menjadi Rp505 miliar pada kuartal I-2024 dari Rp520 miliar di tahun anggaran 2023.

Margin laba kotor konsolidasi Perusahaan pada kuartal I-2024 naik jadi 26,1 persen dari 19,1 persen pada kuartal I- 2023. Sementara Margin EBITDA perusahaan mengalami kenaikan menjadi 15,7 persen pada kuartal I-2024 dari 11,9 persen pada kuartal I-2023. Peningkatan margin terutama disebabkan oleh pengendalian biaya pada bisnis manufaktur suku cadang mobil yang dipimpin oleh penurunan HPP (Harga Pokok Penjualan).

Dari segmen penjualan EV, di sepanjang kuartal I-2024, perusahaan semakin menguatkan ekspansi portofolio klien B2B (Business to Business) yang memiliki visi ke arah keberlanjutan yang semula hanya B2G (Business to Government).

Hal ini tercermin dari kelanjutan penjualan bus listrik kepada perusahaan swasta sepanjang kuartal tahun ini.

Beberapa kerja sama telah dijajaki oleh perusahaan pada kuartal I-2024 untuk mendorong adopsi dan penjualan EV di Indonesia, seperti pembangunan JV (Joint Venture) dengan salah satu perusahaan distributor kendaraan terkemuka di Indonesia untuk memaksimalkan kanal penjualan, serta menandatangani kerja sama strategis dengan salah satu BUMN terbesar di Indonesia untuk solusi green financing melalui skema e-MaaS (electric-Mobility as a Service).

Beberapa hal menjadi faktor penurunan penjualan kami sejalan dengan penurunan di industri automotif nasional, seperti Pemilihan umum Presiden yang terjadi pada kuartal I-2024 yang menyebabkan banyak pihak melakukan wait and see approach.

Selain itu, ketidakpastian kondisi makro global di tengah memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah yang berdampak pada pelemahan rupiah menyebabkan melemahnya daya beli konsumen.

Namun, di tengah kondisi eksternal yang menantang, segmen manufaktur suku cadang mampu mendorong peningkatan marjin berkat pengendalian keuangan yang baik.

Dari segi EV, perusahaan tetap konsisten untuk menyelesaikan progres pembangunan Fasilitas Kendaraan Listrik Komersial Berbasis CKD (Completely Knock Down) pertama di Indonesia di Magelang, Jawa Tengah, agar berjalan sesuai dengan rencana pembangunan yang ditargetkan selesai pada September 2024.

Perusahaan terus mendukung pihak yang ingin merealisasikan target Net Zero Emissions. Dari total 60 bus VKTR yang telah beroperasi dengan jarak tempuh 5.432.358 km (per-15 April 2024), estimasi internal jumlah karbon yang berhasil dikurangi sebanyak 5.200 ton CO2 (dengan asumsi faktor konversi 2,68 kg CO2/liter, dan konsumsi solar 2,8 km/liter).

Untuk menyerap CO2 sebesar 5.200 ton, dibutuhkan sekitar 5.627 hektare vegetasi untuk menyerap 5.200 ton CO2, atau setara dengan 237 ribu pohon yang harus ditanam untuk menyerap emisi CO2 tersebut (asumsi 1 pohon dewasa menyerap 22 kg CO2 selama 20 tahun).

Baca juga: VKTR-Gapura luncurkan bus listrik ramah lingkungan di Bandara Soetta
Baca juga: Pertamina NRE dan VKTR percepat adopsi EV di Indonesia lewat e-MaaS
Baca juga: VKTR perkuat layanan kendaraan listrik komersial B2G dan B2B 
Baca juga: VKTR berkomitmen dukung pemerintah program kendaraan listrik

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024