KNKT perlu mempercepat proses investigasi karena publik ingin tahu kronologi kejadian sebenarnya,"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR Saleh Husein meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi mempercepat proses investigasi untuk mengungkap kecelakaan KRL Commuter Line dengan truk tangki bermuatan bahan bakar minyak di Bintaro, Jakarta, Senin (9/12).

"KNKT perlu mempercepat proses investigasi karena publik ingin tahu kronologi kejadian sebenarnya," kata anggota Komisi V DPR Saleh Husein di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Menurut Saleh, aturan KNKT proses investigasi memang cukup lama, sekitar tiga hingga enam bulan, tapi Komisi V DPR RI meminta agar KNKT bisa menyampaikan hasil investigasinya dalam waktu satu bulan.

Meskipun dikerjakan dalam waktu cepat, kata dia, Komisi V DPR RI berharap hasil investigasi itu tetap cermat dan tidak ceroboh dalam menetapkan kesimpulan.

Sebelumnya, sejumlah anggota Komisi V DPR RI melakukan kunjungan ke lokasi kecalakaan KRL di Bintaro, Jakarta, pada Senin sore.

Pada kunjungan ke lokasi tersebut, anggota Komisi V DPR RI melihat petugas menyemprotkan zat kimia untuk meredam kemunginan terjadinya kebakaran susulan pada saat alat berat PT KAI mulai mengangkat bangkai truk dan gerbong yang hangus terbakar.

Sementara itu, Ketua KNKT, Tatang Kurniadi menyatakan, KNKT akan berupaya menuntaskan laporan singkat hasil investigasi dalam waktu satu bulan.

Menurut dia, KNKT akan fokus pada penyelidikan bukan untuk mencari siapa yang bertanggung jawab.

"Investigasi untuk mencari jawaban kenapa dan bagaimana kecelakaan terjadi. Perlu dicatat KNKT tidak mencari siapa yang salah atau siapa yang bertanggung jawab dalam kecelakaan ini," tegasnya.(*)

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013