Tokyo (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertolak meninggalkan Tokyo, Jepang, kembali ke tanah air setelah menyelesaikan kunjungan kerjanya di negeri Sakura itu.

Presiden beserta rombongan meninggalkan Bandara Haneda pada Sabtu malam, pukul 24.00 waktu setempat atau pukul 20.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Jakarta keesokan harinya sekitar pukul 06.00 wib.

Kepala Negara tiba di Tokyo pada Kamis (12/12) malam untuk menghadiri Pertemuan Puncak peringatan 40 tahun Kerja Sama Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah dalam keterangannya mengatakan peringatan 40 tahun kerjasama Jepang dan ASEAN merupakan momentum bagi kedua pihak untuk menetapkan visi bersama kerja sama jangka panjang ke depan.

Peringatan 40 tahun kerja sama ASEAN-Jepang merupakan momentum bagi kedua belah pihak untuk menetapkan visi bersama kerja sama jangka panjang ke depan, dengan melihat pengalaman keduanya membangun kemitraan strategis.

Di Tokyo, Presiden Yudhoyono juga menyampaikan kuliah umum mengenai "Regional Security Architecture" di Kensei Kinen Kaikan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Japan Institute of International Affairs (JIIA), Japan-Indonesia Parliamentary League, Kementerian Luar Negeri Jepang dan KBRI Tokyo.

Kepala Negara juga melakukan pertemuan bilateral dengan PM Jepang Shinzo Abe untuk membahas kerja sama ekonomi, keamanan regional, penanganan bencana dan infrastruktur.

Selain bertemu dengan pemerintah Jepang, Presiden juga memanfaatkan waktunya di Tokyo untuk mengadakan pertemuan dengan kalangan pengusaha Jepang yang tergabung dalam Japan-Indonesia Association (JAPINDA).

Delegasi Jepang yang dipimpin oleh Yasuo Fukuda, mantan Perdana Menteri Jepang, terdiri dari para CEO perusahaan-perusahaan terkemuka Jepang seperti Mitsubushi, Marubeni, Toshiba, Sumitomo dan Toyota.

Dalam kunjungan kerja itu Presiden didampingi antara lain oleh Ibu Ani Yudhoyono, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah, Juru bicara Presiden Julian A Pasha dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Pewarta: Panca H Prabowo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013