Denpasar (ANTARA) - Inkubator Bisnis dari Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali terpilih menjadi satu di antara empat lembaga inkubator bisnis terbaik di Indonesia untuk mengikuti Program Start-Up Go Global yang akan diselenggarakan di Australia pada Juni 2024.

Rektor ITB STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan, di Denpasar, Kamis, mengatakan keputusan ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Nomor 03 Tahun 2024.

"Program Start-Up Go Global adalah inisiatif pemerintah yang dirancang untuk mendorong dan mendukung Lembaga inkubator bisnis dalam mempromosikan inovasi dan wirausaha untuk melangkah pada level yang lebih tinggi," ujarnya.

Baca juga: ITB STIKOM Bali sabet empat penghargaan LLDikti Bali-NTB

Menurut dia, terpilihnya Inkubator Bisnis ITB STIKOM Bali menandai sebuah langkah besar dalam pengakuan dan promosi kualitas start-up yang telah dibina oleh ITB STIKOM Bali melalui inkubator bisnis.

Inkubator Bisnis ITB STIKOM Bali berada di bawah kepemimpinan Direktorat Kerjasama Layanan Industri dan Inkubator Bisnis yang dinakhodai Gede Harsemadi SKom, MT.

"Kesuksesan ini bukan hanya merupakan bukti komitmen dan kerja keras pengelola Inkubator Bisnis ITB STIKOM Bali, tetapi juga sebagai dukungan ITB STIKOM Bali dalam pengembangan inovasi dan potensi yang dimiliki oleh para wirausaha muda di Bali," kata Dadang Hermawan.

Baca juga: Mahasiswa ITB STIKOM Bali ikuti kuliah sambil magang di Taiwan

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali I Wayan Ekadina mengapresiasi upaya yang dilakukan perguruan tinggi untuk turut melahirkan wirausaha muda di Provinsi Bali.

Ekadina menyampaikan bahwa pada 2023 tercatat rasio kewirausahaan di Provinsi Bali sebesar 3,5 persen dan pada 2024 diharapkan dapat mencapai 3,9 persen.

"Kami melihat generasi muda Bali antusiasnya cukup tinggi menjadi wirausaha karena dalam setiap lomba start up itu pesertanya selalu membludak, dicari 25 orang, tetapi yang mendaftar mencapai 200 sampai 300 orang," ujarnya.

Baca juga: ITB STIKOM Bali undang dosen Thailand belajar budaya Bali

Guna lebih banyak UMKM "go digital", Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali juga bekerja sama dengan perguruan tinggi dan pelaku usaha digital untuk memberikan ruang kepada pelaku UMKM agar bisa tersentuh digitalisasi.

Dia mencatat jumlah UMKM di Provinsi Bali sebanyak 442.848, sedangkan yang sudah on boarding atau terhubung dengan ekosistem digital baru 115 ribu UMKM atau 26 persen dari total UMKM

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024