Medan tidak lagi, karena harga tanah enggak mungkin untuk rumah subsidi. Jadi 50 persen rumah subsidi di Sumut itu, ya di Deli Serdang
Medan (ANTARA) -
Real Estate Indonesia (REI) Sumatera Utara (Sumut) menyebutkan Kabupaten Deli Serdang, Sumut, menjadi lokasi pilihan pengembang rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
 
"(Kota) Medan tidak lagi, karena harga tanah enggak mungkin untuk rumah subsidi. Jadi 50 persen rumah subsidi di Sumut itu, ya di Deli Serdang," ujar Ketua REI Sumut Andi Atmoko Panggabean di Medan, Jumat.
 
Menurutnya, semua kecamatan di Kabupaten Deli Serdang yang berbatasan langsung dengan ibu kota Provinsi Sumut gencar membangun rumah subsidi oleh pengembang.
 
Sebab, Kabupaten Deli Serdang merupakan wilayah terbesar pembangunan rumah subsidi disusul Kota Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labuhanbatu.
 
Data REI Sumut menargetkan tahun ini membangun rumah subsidi bagi MBR sebanyak 20 ribu unit, di antaranya hingga kuartal I/2024 merealisasikan 3.000 lebih rumah subsidi di Sumatera Utara.
 
"Deli Serdang saja sebenarnya, kita sudah mau kehabisan lahan. Memang ada sih lahan tidur, tapi sebenarnya kita banyak lahan di empat penjuru mata angin," tegas dia.

Baca juga: REI Sumut realisasikan tiga ribu lebih rumah subsidi kuartal pertama

Baca juga: Kemenparekraf-REI kerja sama pengembangan sektor parekraf di Indonesia
 
Pihaknya melanjutkan empat penjuru mata angin itu, seperti wilayah Sunggal, Hamparan Perak, Batang Kuis, Tanjung Morawa, Deli Tua, Patumbak, Namorambe dan Pancur Batu.
 
Adapun faktor Deli Serdang menjadi kawasan potensial pembangunan rumah subsidi bagi MBR karena ketersediaan lahan, minat beli masih tinggi, dan populasi penduduk cukup besar.
 
"Untuk Kota Medan dijadikan kawasan potensial bagi pengembang perumahan komersial, seperti apartemen dan rumah tapak," tutur Moko panggilan akrabnya.
 
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan pemerintah mengalokasikan dana bantuan pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp13,72 triliun tahun ini.
 
"Pada tahun ini, pemerintah mengalokasikan dana bantuan pembiayaan FLPP sebesar Rp13,72 triliun untuk 166.000 unit rumah," ujar Basuki, di Jakarta, Rabu (28/2).

Baca juga: Menparekraf sebut kerja sama dengan REI diwujudkan holistik

Baca juga: REI: Pemilu satu putaran beri kepastian bagi industri properti


 
 
 
 
 

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024