Kebutuhan ikan di Indonesia berkisar 62 gram per kapita setiap orang/hari dan potensinya sangat besar ada di perairan Teluk Cenderawasih, Kabupaten Biak Numfor
Biak (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut Kabupaten Biak Numfor, Papua, punya potensi menyuplai ikan tuna segar sebagai sumber protein menu makan gratis untuk mendukung program pemerintah.

"Kebutuhan ikan di Indonesia berkisar 62 gram per kapita setiap orang/hari dan potensinya sangat besar ada di perairan Teluk Cenderawasih, Kabupaten Biak Numfor," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Budi Sulistiyo menjawab ANTARA terkait Biak menjadi sentra gizi program makan gratis di Biak,Sabtu.

Untuk mewujudkan Biak sebagai pemasok ikan pada program makan gratis perlu mendapat dukungan dari pemerintah daerah (pemda), dunia usaha, BUMN/BUMD, serta masyarakat nelayan sebagai penangkap ikan tuna segar.

Pihaknya sangat mendukung penuh jika Biak Numfor dijadikan pusat penyedia ikan tuna segar di Papua. Apalagi jika Biak Numfor dilengkapi tempat pengolahan ikan tuna, kata dia,  maka bakal memberikan dampak ekonomi kepada nelayan dan membuka banyak lapangan kerja.

Baca juga: Pabrik ikan tuna loin di Biak ditargetkan beroperasi 2024

"Biak juga sangat strategis menjadi lumbung ikan nasional karena potensinya cukup melimpah untuk dikelola," kata Budi Sulistiyo.

Dia mengatakan pihak KKP akan membantu program pemerintah untuk makan gratis.

"Harapan kami produk hasil perikanan dan kelautan Biak Numfor dapat dikelola dan diekspor untuk kesejahteraan masyarakat orang asli Papua," ujarnya.

Berdasarkan data pada 2023, Biak telah dibangun Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Samber-Binyeri untuk menampung hasil tangkapan ikan tuna segar dengan potensi sebanyak 800 ton hingga 1 juta ton per tahun.

Baca juga: Pemkab Biak siapkan ekspor langsung 20 ton ikan tuna ke Jepang
Baca juga: Menkop UKM ingin meningkatkan model bisnis koperasi ikan tuna di Biak


 

Pewarta: Muhsidin
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024