Kami ini setiap kelurahan ini ditanam pohon sukun
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu menanam 247 bibit pohon sukun (artocarpus altilis) di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu Selatan untuk mendukung ketahanan pangan di daerah itu. 

"Kegiatan penanaman diikuti enam kelurahan yang ada di Kepulauan Seribu," Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi di Jakarta, Senin.

Menurut dia kegiatan penanaman ini juga mendukung pembangunan prioritas Kepulauan Seribu pada 2024.

Ia mengatakan prioritas daerah kepulauan di kawasan Jakarta itu adalah pariwisata berkelanjutan serta menjadikan Pulau Seribu sebagai lumbung pangan mulai 2025.

Junaedi mengatakan dengan penanaman bibit pohon sukun yang melibatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Kepulauan Seribu diharapkan dapat mendukung pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

Baca juga: Legislator: Tingkatkan transportasi laut sebelum bangun lumbung pangan
Baca juga: Jakarta Barometer dukung DKI bangun lumbung pangan di Kepulauan Seribu


Ia mengatakan saat ini dilakukan penanaman dan dalam empat tahun ke depan sudah dapat dikonsumsi oleh masyarakat.

"Kami ini setiap kelurahan ini ditanam pohon sukun sehingga yang menjadi ciri khas Kepulauan Seribu yang memiliki rasa tersendiri dibanding sukun lainnya," kata dia.

Sebelumnya Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta dikembangkan menjadi lumbung pangan untuk ketahanan pangan bagi Provinsi DKI Jakarta mulai 2025.

"Kami melihat kebutuhan bahan pokok semakin berkurang di dunia," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Ia mengatakan Kepulauan Seribu merupakan wilayah perairan yang kaya akan hasil laut seperti ikan, rumput laut, ganggang dan sebagainya.

Baca juga: Ini alasan Heru tunjuk Kepulauan Seribu sebagai lumbung pangan
Baca juga: DKI diminta kaji secara matang Pulau Seribu sebagai lumbung pangan


"Maka pada 2025 dan seterusnya memang harus dipikirkan Kepulauan Seribu menjadi lumbung pangan bagi masyarakat DKI Jakarta," katanya.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024