Dengan sodetan ini, masyarakat yang berlangganan banjir di Jakarta seperti Kampung Melayu dan sekitarnya tidak akan terlalu mengalami kebanjiran
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan konstruksi proyek pembangunan Sodetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) segera dimulai 23 Desember 2013, menyusul penandatangan kontraknya hari ini, Kamis.

"Pemancangan pertama proyek ini akan dilakukan pada 23 Desember 2013 dan harus diselesaikan dalam waktu 14 bulan atau sekitar Februari 2015 selesai," kata Menteri Menteri PU Djoko Kirmanto di Jakarta, Kamis, usai menyaksikan penandatanganan kontrak paket pertama pekerjaan senilai Rp500 miliar tersebut.

Djoko menjelaskan, selain biaya konstruksi senilai Rp500 miliar, pemerintah mengalokasikan dana Rp15 miliar untuk supervisi dan manajemen konstruksi, serta Rp30 miliar untuk tanah seluas 1,4 hektare. Dana tersebut berasal dari kontrak tahun jamak Tahun Anggaran (TA) 2013-2015.

Djoko Kirmanto menyebutkan, manfaat keberadaan Sodetan Kali Ciliwung tersebut nantinya akan dapat mengurangi banjir karena dapat mengalirkan air minimal 60 meter kubik per detik menuju KBT. Pengalihan sebagian debit Kali Ciliwung tersebut dilakukan dengan memperhitungkan kapasitas sistem KBT, sehingga tidak memindahkan masalah banjir ke tempat lain.

Ia juga menekankan bahwa pekerjaan tersebut harus diselesaikan tepat waktu dan tidak ada toleransi keterlambatan karena proyek tersebut, bersama proyek lain tentang Pengendalian Banjir Jakarta hingga 2017, sudah ditunggu masyarakat Jakarta.

"Meski proyek ini ada dua tahap, yakni tahap pertama proyek sodetan dan kedua, pembangunan inlet dan outlet-nya. Maka saya berharap, untuk inlet dan outlet-nya setidaknya bisa dimulai secara simultan pada tahun depan," tuturnya.

Namun, ketika ditanya soal hambatan pembebasan lahan di lapangan, Djoko menegaskan bahwa hal itu sudah dikoordinasikan dengan Pemda DKI Jakarta.

Sementara itu, Dirjen Sumberdaya Air, Kementerian PU Mohammad Hasan menyebutkan bahwa dana untuk proyek outlet akan ditenderkan dengan alokasi anggaran dari APBN Tambahan tahun depan sekitar Rp250 miliar. "Untuk proyek inletnya akan disatukan dengan normalisasi Ciliwung paket dua," ujar Hasan.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, T. Iskandar menyebut proyek Sodetan Kali Ciliwung ke KBT dibagi dalam dua tahapan pekerjaan yakni Tahap I meliputi pembangunan terowongan air sepanjang 1,27 Km sedangkan pada tahap II akan dibangun inlet, outlet dan normalisasi kali Cipinang.

Pelaksana proyek adalah PT Wijaya Karya Tbk untuk konstruksi dan PT Indra Karya KSO untuk supervisi dan konsultan, serta manajemen konstruksi PT Yoda Karya KSO.

Selain mengerjakan sodetan Kali Ciliwung ke KBT, pekerjaan lainnya yang digarap Kementerian PU adalah normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke dan Sunter (PAS) dengan total anggaran Rp2,24 triliun dari 2011-2014 dan penambahan satu pintu air Manggarai dan satu pintu air Karet (Rp160 miliar) pada 2012-2014.

Selain itu, normalisasi Kali Ciliwung (Rp1,18 triliun) pada 2013-2016 dan Ciliwung Lama (Rp237,7 miliar) serta paket "Jakarta Emergency Dredging Initiative" (JEDI)/"Jakarta Urgent Flood Mitigation Project" (JUFMP) senilai Rp275,06 miliar pada 2013-2015.


Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013