Pemerintah Kabupaten Aceh Barat belum menerima adanya laporan masyarakat yang menjadi korban dalam bencana alam bantu yang terjadi saat ini.
Meulaboh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Barat memastikan 14 desa tersebar di dua Kecamatan masing-masing Kecamatan Bubon dan Kecamatan Samatiga, hingga Rabu masih terendam banjir berkisar 20-30 sentimeter.

"Pemerintah daerah masih terus melakukan upaya pemantauan ke daerah yang masih terendam banjir," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Barat Teuku Ronal Nehdiansyah kepada ANTARA di Meulaboh, Rabu.

Adapun desa yang masih terendam banjir tersebut berada si Kecamatan Bubon, Kabupaten Aceh Barat terdiri dari Desa Alue Lhok, Desa Ateung Teupat, Desa Rambong serta Desa Beurawang.

Banjir juga merendam 11 desa di Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat terdiri dari Desa (Gampong) Pange, Desa Keureuseng, Desa Krueng Tinggai, Desa Leubok, Desa Leukeun, Desa Deuah, Desa Gampong Masjid.

Kemudian Desa Cot Amun, Desa Pinem, Desa Gampong Ladang, serta Desa Rangkileh.

Teuku Ronal mengatakan penyebab masih terjadinya bencana banjir di dua kecamatan di Kabupaten Aceh Barat yaitu akibat hujan, sehingga menyebabkan meluapnya air sungai.

"Luapan air sungai ini berdampak pada pemukiman dan aktivitas warga," katanya.

Teuku Ronal menyebutkan sejauh ini Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, belum menerima adanya laporan masyarakat yang menjadi korban dalam bencana alam bantu yang terjadi saat ini.

"Personel BPBD Aceh Barat terus melakukan pemantauan ke lokasi banjir dengan tim rescue ke masing-masing kecamatan. Sebagian desa masih terendam banjir dengan ketinggian air berkisar Antara 20-30 sentimeter," kata Teuku Ronal.
Baca juga: BMKG: Waspada gelombang dua meter di Samudera Hindia barat Aceh
Baca juga: Kementerian PUPR lanjutkan pembangunan tanggul laut Aceh Barat
Baca juga: Pemkab Aceh Barat tutup paksa aktivitas tambang pasir ilegal

Baca juga: LSM: Banjir di Aceh Barat akibat perambahan hutan dan tambang ilegal

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2024