Makassar (ANTARA News) - Hujan yang menguyur Kota Makassar, Sulawesi Selatan selama sepekan terakhir mengakibatkan lima kecamatan terendam banjir hingga paha orang dewasa.

Berdasarkan pantauan Antara, Rabu, sejumlah Kecamatan yakni Manggala, Tallo, Biringkanaya, Tamalanrea, dan Panakukang tergenang air rata-rata mencapai ketinggian 100 centimeter. Untuk kecamatan Tallo yang berdekatan dengan Kecamatan Manggala dan Panakukang air berasal dari luapan Sungai Tallo.

"Air Sungai Tallo meluap pak, air sudah setinggi paha, terpaksa kami harus mengungsi sementara," tutur Irwan warga Bumi Tamalanrea Permai di temui disela mengangkat barangnya.

Selain itu, air Sungai Tallo meluber hingga kepemukiman warga setempat dan ke beberepa kecamatan lain di luar Makasssar yakni disekitaran Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros.

Sejumlah ruas jalan lumpuh akibat air sudah merembes ke jalan-jalan antara perumahan Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya Daya, Moncongloe Maros dan Pattalassang Gowa

Air juga menggenangi wilayah belakang PLTU Tello berdekatan dengan pusat perbelanjaan Makassar Town Square (MTos) Jalan Perintis Kemerdekaan kilometer delapan yang diketahui daerah resapan air, kemudian mengarah ke area Borong Raya, Panakkukang, dan Kecamatan Manggala. Sejumlah jalan protokol pun tergenang air

Air juga mengenangi komplek BTN Antara, Kompleks Kodam dan Perumahan Swadaya jalan Abdullah Daeng Sirua yang diketahui sebagai langganan banjir setiap masuk musim penghujan.

Di daerah perbatasan Maros dan Gowa tepatnya Kelurahan Paccerakkan juga tergenang, air tersebut diketahui berasal dari kawasan pegunungan Puca Kabupaten Maros, kemudian mengalir ke lereng pegunungan Bili-bili Kabupaten Gowa dan meluap memasuki hamparan sawah dan belasan kompleks perumahan baru di Kecamatan Moncongloe Maros.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Muhammad Ismounandar mengatakan, pihaknya telah menyiagakan 160 personel tambahan terdiri dari Search And Rescue (SAR) dari perguruan tinggi, Ormas, dan sukarelawan, belum termasuk petugas BPBD Makassar.

Dirinya mengakui beberapa kecamatan rawan banjir salah satu penyebabnya luapan sungai tallo dan kondisi medan yang sangat landai. "Sudah diinventarisir derah rawan banjir dan kami selalu stand by melakukan kontrol dan menerjunkan anggota untuk melakukan evakuasi. Kami juga dibantu PMI dalam hal kesehatan," paparnya.

Ia menyebutkan untuk peralatan tanggap bencana, BPBD Makassar memiliki empat perahu karet termasuk satu bantuan dari mantan Wapres Jusuf Kalla, satu perahu polyethylene, 100 tarpal berukuran 5X7 meter dan 6X8 meter, empat tenda induk untuk pengungsi dengan kapasitas masing-masing 50 orang, 60 tenda kecil juga untuk pengungsi dengan kapasitas masing-masing 10 orang atau satu keluarga.
(KR-DF/A034)

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013