Jakarta (ANTARA News) - Kantor Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk bersama-sama mengupayakan pemberdayaan masyarakat dan percepatan pembangunan di daerah tertinggal. "Kerjasama dengan LIPI ini kita tujukan untuk mengembangkan perekonomian lokal dengan penerapan teknologi tepat guna sesuai dengan potensi masing-masing daerah," kata Menteri PDT Saifullah Yusuf, usai penandatangan nota kesepahaman (MoU) dengan Ketua LIPI, Prof Dr Umar Anggara Jenie, di Jakarta, Kamis. Penandatanganan MoU Kementerian PDT-LIPI yang juga disaksikan Menteri/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, dan Menristek, Kusmayanto Kadiman, tersebut dilaksanakan saat pembukaan seminar nasional bertajuk "Sewindu Pengembangan UMKM Melalui Program Iptekda LIPI". Saifullah menjelaskan pihaknya melibatkan LIPI karena banyak hal yang dapat dilakukan LIPI untuk mendukung program kementeriannya. Selama ini LIPI telah memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki SDM berpendidikan tinggi, serta memiliki banyak kajian dan penerapan teknologi untuk pengembangan wilayah dan dunia usaha. Pengalaman LIPI antara lain dalam program pemberdayaan masyarakat terpencil dengan mengajarkan berbagai macam cara bercocok tanam di pedalaman Papua, mengembangkan budidaya laut, penerapan teknologi di perbatasan Timor Leste baik untuk meningkatkan infrastruktur pedesaan maupun pengembangan ekonomi lokal. Selain itu, kata Saifullah, LIPI juga mempunyai informasi mengenai potensi sumberdaya alam hayati maupun non hayati di seluruh wilayah Indonesia serta mempunyai banyak kajian sosial dan budaya masyarakat yang sangat berguna bagi perumusan kebijakan maupun pelaksanaan pembangunan pada daerah tertinggal. "Kita akan memanfaatkan kemampuan dan akumulasi yang dimiliki LIPI untuk mempercepat pengurangan kesenjangan antar daerah maupun antar masyarakat melalui berbagai program pembangunan daerah tertinggal," katanya. Kegiatan yang segera dapat dilaksanakan sebagai tindak lajut MoU, kata Saifullah, antara lain penerapan teknologi tepat guna yang dimiliki LIPI di desa-desa tertinggal, pemanfaatan stasiun penelitian LIPI di Wamena bagi pengembangan pertanian dan agroindustri di pegunungan tengah Papua, serta penerapan teknologi bagi pengembangan ekonomi di perbatasan Kalimantan. "Pada tahun 2006 kita mulai melaksanakan beberapa program di Papua, Kalimantan dan perbatasan NTT-Timor Leste. Program serupa akan kita perbanyak pada 2007 mendatang," katanya. Sebelumnya Kementerian PDT juga telah menggandeng banyak pihak, termasuk perguruan tinggi, untuk tujuan serupa. Kebanyakan kerjasama tersebut mengarah pada riset aksi yakni melakukan kajian sekaligus langsung diterapkan. Beberapa pihak yang digandeng Kementerian PDT antara lain IPB, UGM, dan Seskoad. (*)

Copyright © ANTARA 2006