Pameran ini menjadi ajang untuk saling berbagi ilmu dan inspirasi serta sebagai momentum untuk semakin memperkokoh semangat kebangkitan bangsa melalui seni dan budaya
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung pengembangan karya seni visual buatan mahasiswa dan dosen yang menunjukkan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia.

Salah satu upaya untuk mendukung ini adalah dengan menggelar Pameran Seni Visual bertajuk "Rupa Harmoni Berdikari Negeri" di Gedung D Kemendikbudristek, Jakarta, dengan menampilkan sebanyak 324 karya seni.

“Pameran ini menjadi ajang untuk saling berbagi ilmu dan inspirasi serta sebagai momentum untuk semakin memperkokoh semangat kebangkitan bangsa melalui seni dan budaya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Pameran tersebut menampilkan hasil karya dari sembilan perguruan tinggi seni yang ada di Indonesia, seperti Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, ISBI Bandung, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, ISI Denpasar, ISBI Tanah Papua, Institut Kesenian Jakarta, dan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya.

Baca juga: Dua karya seni visual Indonesia tampil di Tokyo Lights 2023

Tjitjik menjelaskan pameran seni ini memiliki makna yang sangat mendalam karena karya-karya seni yang dibuat merupakan bentuk representasi dari warna-warna yang kuat.

Warna-warna itu, menurutnya, menunjukkan semangat, refleksi dari perjuangan, cita-cita, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

Ia pun mendorong sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat, dalam memajukan seni budaya Indonesia.

Rektor ISI Padang Panjang Febri Yulika selaku Ketua BKS-PTSI mengatakan tema yang dipilih pada tahun ini menyoroti Indonesia sebagai zamrud khatulistiwa yakni harmoni dan keragaman menjadi inti kekuatan dan kejayaan bangsa.

“Melalui karya-karya yang ditampilkan bersama akan menjadi acuan perguruan tinggi berbasis seni dalam melihat capaian keberhasilan baik untuk mahasiswa maupun dosen,” ujar Febri.

Baca juga: Nano Warsono pamerkan karya tentang Peradaban Nusantara

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024