Moskow (ANTARA) - Perusahaan negara untuk antariksa Rusia Roscosmos pada Kamis menyatakan keprihatinannya atas aspirasi beberapa negara Barat guna mengubah ruang angkasa menjadi kawasan medan perang potensial.

Hal tersebut dikemukakan setelah resolusi oleh Moskow tentang ruang angkasa bebas senjata gagal diloloskan di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Niat sejumlah negara Barat untuk mengubah ruang angkasa menjadi medan perang potensial menjadi perhatian khusus,” kata kepala Roscosmos Yuri Borisov pada pertemuan para kepala badan antariksa BRICS.

Pada awal Mei, Rusia mengusulkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta semua negara untuk mengambil tindakan segera guna mencegah penggunaan ruang angkasa untuk pengerahan senjata.

Dalam dokumen tersebut juga meminta langkah-langkah yang akan mencegah penggunaan kekuatan di luar angkasa, dari luar angkasa menuju Bumi, dan dari Bumi terhadap benda-benda di luar angkasa.

Pada Senin (20/5), Dewan Keamanan PBB menolak resolusi tersebut dalam pemungutan suara.

Rusia, China, Aljazair, Guyana, Ekuador, Mozambik, dan Sierra Leone mendukung resolusi tersebut.

Sementara Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jepang, Slovenia, Korea Selatan, dan Malta memberikan suara menentang. Hanya Swiss yang mengambil langkah abstain.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Moskow akan 'tiru' pendekatan Barat, NATO soal senjata nuklir
Baca juga: Rusia ambil langkah yang diperlukan jika nuklir AS muncul di Polandia
Baca juga: Polandia: Belum ada putusan untuk jadi tuan rumah senjata nuklir

Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024