Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak empat desa di Muara Enim, Sumatera Selatan terendam banjir dari luapan Sungai Enim yang tak mampu membendung debit air hujan berintensitas deras di daerah itu, Kamis.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam laporan yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan, wilayah yang terdampak banjir meliputi Desa Keban Agung (Kelurahan Pasar Tanjung Enim), Desa Darmo, Desa Lingga, dan Desa Tegarejo (Kelurahan Tanjung Selatan) yang masing-masing masuk wilayah administratif Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim.

Pusdalops BNPB mengonfirmasi berdasarkan pantauan tim petugas gabungan di lapangan kondisi mutakhir banjir tersebut memiliki ketinggian muka air sekitar 40 centimeter hingga 2 meter.

“Pencatatan sementara ada sebanyak 6.605 orang warga yang terdampak banjir tersebut,” ujarnya.

Data yang didapatkan tim BNPB sementara ini setidaknya sebanyak 1.237 unit rumah terendam, dan beberapa akses jalan tidak bisa dilintasi kendaraan karena terendam banjir.

Terlepas dari itu, ia memastikan saat ini tim gabungan terdiri atas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, Basarnas daerah setempat bersiaga di lokasi bencana.

Puluhan personel tim gabungan itu membawa serta beberapa unit perahu karet untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir aliran Sungai Enim.

Posko Penanganan Darurat pun sudah didirikan, yakni berlokasi di halaman Masjid As Sada, Kelurahan Pasar Tanjung, Kecamatan Lawang Kidul.

Dengan didirikannya posko tersebut, tim gabungan pun dilaporkan sudah mulai memberikan bantuan logistik berupa makanan dan kebutuhan lainnya bagi para korban.

Baca juga: Satu korban tewas terbawa arus banjir bandang di OKU

Baca juga: Dua unit jembatan gantung di OKU putus diterjang banjir bandang

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024