Melalui pendekatan partisipatif, setiap aktivitas pembangunan akan tumbuh dari inisiatif masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Akademisi dari Fakultas Ekologi Manusia IPB University Dr Siti Amanah mengatakan kemitraan, partisipasi dan sinergi multipihak menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan penyuluhan pembangunan.

“Kemitraan dalam penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan individu, kelompok, dan masyarakat dalam pengelolaan usaha,” ujar Siti Amanah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Hal itu disampaikan dalam kuliah umum yang diselenggarakan di University Community Transformation Center Universiti Putra Malaysia (UCTC UPM), Selangor, Malaysia.

Dalam kesempatan itu, pihaknya menyampaikan kuliah umum mengenai Partnership in Agricultural Extension and Advisory Service in Indonesia (Kemitraan Penyuluhan dan Layanan Konsultasi Pertanian di Indonesia). Kuliah umum tersebut merupakan rangkaian dari kunjungan mahasiswa pascasarjana Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (KMP) ke Malaysia.

Dia menambahkan strategi implementasi kemitraan dalam penyuluhan harus disesuaikan potensi sumber daya, karakteristik sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat, disertai pendampingan.

Baca juga: Perlu sinergi multipihak hadapi transisi belajar tatap muka
Baca juga: KPPPA: Sinergi multipihak jadi kekuatan wujudkan kesetaraan gender


“Melalui pendekatan partisipatif, setiap aktivitas pembangunan akan tumbuh dari inisiatif masyarakat. Tak hanya itu, agen pembangunan atau penyuluh pun harus dapat membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk dapat mendukung gagasan yang diberikan oleh masyarakat,” tambah dia.

Penyuluhan dan pengembangan pertanian merupakan investasi modal manusia, sehingga kemitraan diperlukan perbaikan praktik usaha tani, pencapaian ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Di UCTC sendiri juga menggunakan pendekatan bottom-up dengan mengoptimalkan sumber daya fisik maupun intelektualitas yang dimiliki oleh UPM.

Melalui kegiatan yang dilakukan, UCTC memiliki keinginan untuk dapat mengurangi kesenjangan antara UPM dengan komunitas lokal serta berupaya untuk mendekatkan warga kampus dengan komunitas.

Seorang mahasiswa program pascasarjana dari IPB University, Wulan Ali Rahmin, turut berbagi pengalamannya dalam pendampingan masyarakat di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Wulan mendampingi masyarakat mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan melalui pemanfaatan serabut kelapa menjadi cocopot. Pengolahan serabut kelapa yang dilakukan secara partisipatif itu, ternyata memberikan manfaat ekonomi dan dapat mengurangi limbah.

 

Pewarta: Indriani
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024