Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan bahwa Rusia memiliki "tanggung jawab" untuk dapat membuat Suriah menyepakati perjanjian penyerahan senjata kimianya.

Washington sebelumnya menyatakan bahwa ada sejumlah senjata kimia yang sudah keluar dari Pelabuhan Lataki Suriah, jauh daripada jumlah yang Suriah wajib buang sedikitnya 700 ton senjata kimia tersebut hingga akhir tahun 2013 berdasarkan perjanjian yang diperantarai AS-Rusia.

"Suriah harus memenuhi komitmennya dan Rusia memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa Suriah mematuhi perjanjian tersebut," kata Obama dalam konferensi pers dengan Presiden Perancis Francois Hollande.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin mengatakan pekan lalu bahwa meskipun ada keberatan dari pihak AS namun perjanjian senjata kimia tersebut masih dapat terlaksana.

Dewan Keamanan PBB tahun lalu mendukung kesepakatan AS-Rusia untuk menghancurkan gudang senjata kimia Suriah yang besar sebagai cara mencegah ancaman serangan senjata oleh AS atas gudang-gudang senjata dekat Damaskus yang Washington klaim dimiliki rezim negara tersebut.

Berdasarkan perjanjian senjata kimia tersebut, seluruh tempat penyimpanan senjata kimia dijadwalkan harus sudah hilang dari Suriah pada 30 Juni 2014.

Negara-negara Barat menuduh rezim Presiden Bashar al-Assad sengaja menunda operasi pemusnahan senjata kimia tersebut, sementara Suriah menekankan tantangan yang dihadapinya dalam memenuhi komitmen selama masa perang, demikian AFP

(Uu.A050/M016)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014