Dumai, Riau (ANTARA News) - Kondisi udara di Kota Dumai, Provinsi Riau makin tidak sehat sejalan dengan tambah pekatnya pencemaran asap akibat kebakaran hutan dan lahan di daerah itu.

"Kabut asap pagi ini sangat pekat dan sudah masuk kedalam rumah dan membuat kegiatan jadi terhambat. Kabut asap membuat mata perih dan sesak nafas apalagi kalau tidak memakai masker," kata Shalihin, warga Jalan Rambutan, Kecamatan Dumai Kota, Selasa.

Dia mempertanyakan upaya pemerintah yang sejauh ini dianggap belum berhasil dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah lokasi sehingga kabut asap masih bermunculan.

Shalihin mengakui, dampak kepungan kabut asap di daerah ini sangat mencemari udara dan tidak baik untuk kesehatan manusia dan lingkungan serta membuat aktivitas warga menjadi tidak nyaman.

"Asap masih saja menyelimuti Dumai, dan kondisi ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan, terutama sekali bagi orangtua yang mempunyai bayi dan anak dibawah lima tahun serta ibu hamil dan menyusui," terangnya.

Hal senada juga diutarakan Dilla, warga Kecamatan Dumai Timur yang mengaku resah dengan kabut asap ini karena bisa menggangu kesehatan buah hatinya. Dia meminta secepatnya partikel putih ini menghilang dan teratasi.

"Kalau dapat kabut asap ini bisa segera diatasi karena kami yang punya anak bayi resah dan cemas dengan gangguan asap yang sudah masuk ke dalam rumah," ungkap Dilla.

Pantauan, ketebalan kabut asap berakibat jarak pandang warga pengendara sepedamotor terbatas hingga mencapai hanya 100 meter dan mengeluarkan bau khas yang sangat pekat.

Selain itu, terlihat juga masih banyak pengendara sepedamotor dan para peserta didik yang sejauh ini belum diliburkan pemerintah di jalan raya enggan menggunakan masker hingga asap terhirup oleh mereka.(*)

Pewarta: Abdul Razak
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014