Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Peru dan Bolivia Moenir Ari Soenanda mengusulkan Candi Borobudur dan Machu Picchu di Peru menjadi "sister heritage" demi meningkatkan hubungan budaya dan pertukaran seni budaya kedua negara mengingat keduanya memiliki bentuk menakjubkan dan menarik perhatian dunia.

"Saya sudah mengusulkan kepada Dubes Peru di sini dan upaya ini juga mendapat dukungan dari menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu," kata Moenir saat berkunjung ke Perum LKBN Antara di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, KBRI Peru berkeinginan memperagakan pentas seni dan budaya Indonesia di puncak Machu Picchu, demikian pula sebaliknya.

Machu Picchu, kata dubes, sudah menjadi salah satu ikon wisata utama dan menarik bagi wisatawan domestik dan asing yang mengunjungi Peru. "Sehingga diharapkan bila seni dan budaya Indonesia bisa ditampilkan di situ maka Indonesia akan makin dikenal," katanya.

Sedangkan Borobudur menjadi ikon pariwisata terkemuka yang dikenal wisatawan mancanegara.

Dia mengatakan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengharapkan para dubes bisa mempromosikan pariwisata Indonesia.

"Saya sudah mengusulkan agar bisa dijadikan sister heritage dan diharapkan bisa terwujud," kata dia.

Dibangun sekitar tahun 1450, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian ketika Spanyol menaklukan Kerajaan Inca, Machu Picchu sempat terlupakan dunia, tetapi tidak oleh masyarakat lokal. Situs ini kembali ditemukan oleh arkeolog Universitas Yale Hiram Bingham III pada 1911.

Machu Picchu dibangun dalam gaya Inca kuno dengan batu tembok berpelitur, sementara bangunan utamanya adalah Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga Jendela yang semuanya disebut Distrik Sakral dari Machu Picchu.

Situs tersebut telah ditunjuk sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1983, Machu Picchu juga salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia baru, juga mendapatkan perhatian akibat kerusakan yang ditimbulkan pariwisata.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014