Brussel (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen, Kamis (27/2), dalam pertemuan menteri pertahanan, mendesak Rusia agar tidak melakukan tindakan apa pun yang bisa meningkatkan ketegangan atau menciptakan salah pengertian di Ukraina.

"NATO memiliki kemitraan panjang dengan Ukraina. Hari ini, kami menjelaskan bahwa NATO siap mendukung pembangunan demokratis, pembaruan pertahanan, kerja sama militer dan pemantauan demokratis atas sektor keamanan," kata Rasmussen.

Sekretaris Jenderal NATO tersebut menyoroti pembaruan pertahanan dan kerja sama militer sebagai prioritas utama, dan menawarkan dukungan NATO yang berlanjut bagi Ukraina saat negeri itu memperkokoh kendali demokratis atas sektor pertahanan.

Rasmussen menyampaikan keprihatinan mengenai perkembangan belakangan ini di Wilayah Krimea, Ukraina.

"Tindakan pagi ini oleh satu kelompok bersenjata berbahaya dan tak bertangung-jawab," kata Rasmussen, sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat pagi. "Saya mendesak Rusia agar tidak melakukan tindakan apa pun yang bisa meningkatkan ketegangan atau menciptakan salah pengertian."

"Ada kebutuhan bagi semua pihak terkait untuk mengambil sikap yang bertanggung-jawab dan mengupayakan kestabilan," katanya.

Beberapa pria bersenjata merebut markas pemerintah regional dan gedung parlemen di Krimea, Ukraina, Kamis dan mengibarkan bendera Rusia.

Pertemuan dua-hari menteri pertahanan NATO dimulai pada Rabu (26/2) di Brussel, dan masalah kemampuan pertahanan, Afghanistan serta Ukraina menjadi agenda utama pembicaraan tersebut.

(C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014