Cisarua, Bogor, (ANTARA News) - Kika (25 tahun) orangutan (pongo pygmaeus) betina yang ada di Lembaga Konservasi "Ex-Situ" Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, sedang berbahagia karena telah lahir anak ketiganya dengan berat 1,4 kg yang sampai saat ini belum terlihat jenis kelaminannya dan juga belum diberi nama. "Kika melahirkan anak ketiganya pada tanggal 9 September 2006 pukul 09.00 WIB," kata Nur Syamsiah, jurubicara TSI Cisarua kepada ANTARA di Cisarua, Bogor, Rabu sore (13/9). Bayi orang utan yang dilahirkan Kika itu lahir dari dari hasil hubungannya dengan Orangutan jantan yang bernama Tio (28 tahun). Kika dan Tio merupakan pasangan Orangutan asal Kalimantan. Ia menjelaskan, proses persalinannya berjalan normal, yakni tanpa bantuan "keeper" (perawat satwa). Sejak satu minggu sebelumnya "keeper" Orangutan TSI yang bernama Kusno (40 th) sudah memisahkan Kika ke ruangan khusus dikarenakan sudah ada tanda-tanda akan melahirkan. Tanda-tanda tersebut bisa dilihat dari nafsu makan Kika yang menurun, lemas dan mulai mengeluarkan cairan. Masa hamilnya sama seperti manusia pada umumnya yaitu sekitar sembilan bulan. "Lucunya, pada saat Kika baru saja melahirkan, Tio terlihat gelisah dan ngambek karena di tempatkan di kandang terpisah, sehingga ia terus saja mencari ulah untuk menarik perhatian `keeper` agar mempertemukannya dengan Kika dan bayinya," katanya. Tio memukul dan menggoyangkan pintu teralis sehingga mengeluarkan suara yang berisik, seolah meminta agar ia kembali disatukan kembali dengan Kika. "Naluri kebapakan Tio benar-benar seperti layaknya manusia," katanya. Makanan sehari-hari Kika tetap seperti biasa yaitu buah-buahan seperti pepaya, pisang, jeruk dan salak, serta sayuran, hanya porsinya saja yang ditambah karena sekarang ia menyusui anaknya. Kelahiran orangutan kali ini menambah jumlah koleksi Orangutan TSI menjadi sekitar 30 ekor, demikian Nur Syamsiah.(*)

Copyright © ANTARA 2006