Suara gemuruh dari puncak gunung yang sebelumnya sempat terdengar oleh warga sekitar kini sudah tidak terdengar lagi...
Pekalongan (ANTARA News) - Aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang berada di perbatasan Pemalang dan Purbalingga, Jawa Tengah, sudah mereda pada Selasa (11/3) pagi, kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Slamet Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Sudrajat.

"Pada Selasa pagi menjelang siang ini, kondisi Gunung Slamet relatif reda," katanya saat dihubungi dari Pekalongan, Selasa.

Puncak Gunung Slamet yang pada Senin (10/3) malam yang mengeluarkan asap hitam, menurut dia, saat ini mengeluarkan asap putih.

"Suara gemuruh dari puncak gunung yang sebelumnya sempat terdengar oleh warga sekitar kini sudah tidak terdengar lagi," katanya.

Ia mengatakan, dalam sepuluh hari terakhir aktivitas Gunung Slamet meningkat dan mengalami gempa sampai ratusan kali.

Menurut dia, akibat peningkatan gempa tersebut sejak Senin pukul 21.00 WIB status Gunung Slamet ditingkatkan dari normal menjadi waspada.

"Kami juga telah merekomendasikan pada masyarakat atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah Gunung Slamet dan tidak ada kegiatan pendakian," katanya.

Kepala Seksi Kedaruratan Dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pemalang Tri Wahyuni mengatakan pemerintah terus berkoordinasi dengan petugas Pos Pengamat Gunung Slamet Desa Gambuhan untuk perencanaan kontinjensi mengantisipasi peningkatan aktivitas Gunung Slamet.

"Kami juga mempersiapkan seluruh tim reaksi cepat, dapur umur, tenda, dan logistik serta jalur evakuasi melalui tujuh desa seperti Clekatakan, Gunungsari, Batursari, Siremeng, Gambuhan, serta Pulosari," katanya.

Pewarta: Kutnadi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014