Bandarlampung (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta menyatakan partainya memiliki pengalaman berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam lingkup pemilihan gubernur di Bali beberapa waktu lalu.

"Kami sudah pernah berkoalisi dengan PDI Perjuangan, tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi pasca-Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April," kata dia di Bandarlampung, Sabtu.

Meski demikian, dia menyatakan pihaknya belum memutuskan akan berkoalisi dengan partai mana, karena peta politik baru akan terlihat pascahasil pileg mendatang.

"Setelah pileg baru bisa diputuskan, dan kami terbuka berkoalisi dengan partai berideologi apa pun, nasionalis maupun agamis," kata dia.

Menurut dia, koalisi dalam membentuk pemerintahan adalah keniscayaan, karena Indonesia terlalu besar dan tidak memungkinkan ada pemenang pemilu dengan hasil mutlak.

Untuk saat ini, dia menambahkan, PKS masih berkonsentrasi penuh untuk memenuhi "electoral treshold" agar dapat mengantarkan calon presiden sendiri pada Pilpres mendatang.

"Bisa atau tidak bisa mencalonkan presiden, kami tetap akan berkoalisi," kata dia.

Koalisi, dia melanjutkan, baru dapat ditentukan setelah perolehan suara jelas, dan dia optimistis peta politik akan berubah drastis pascapemilihan legislatif.

"Prediksi saya, koalisi pilpres akan melahirkan tiga hingga empat capres, di saat itu kami baru bisa berbicara tentang partner koalisi secara terang berderang," kata dia.

Dia optimistis, PKS mampu memenuhi target tiga besar dalam pemilu legislatif mendatang, bercermin pada peningkatan elektabilitas yang signifikan pada survei terakhir.

"Survei terakhir kami masuk empat besar, per 9 april Insya Allah kami masuk tiga besar," kata dia.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014