... kans politiknya itu tidak bisa ditebak... "
Jakarta (ANTARA News) - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Dino Djalal, ada di salah satu restoran di mal di Jakarta, dan mengajak kerabatnya memonitor perhitungan cepat hasil Pemilu Legislatif 2014.

Dalam acara pada Rabu itu, diplomat karir Indonesia itu bersama beberapa sahabatnya, di antaranya pengusaha Chairul Tanjung, Peter F Gontha, Sandiaga Salahudin Uno, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, pengacara Hotma Sitompul, dan beberapa perwakilan dari kedutaan besar negara sahabat di Jakarta. 

Mereka berbincang akrab seraya menonton tayangan televisi.

"Ini bukan menggalang dukungan tapi menggalang persahabatan, jatringan, tukar-menukar gosip, dan analisa. Semua saling mengisi, saya senang ada acara hari ini, suasana akrab, khan jarang-jarang," kata Djalal.

Uno mengaku kehadiran dia memenuhi undangan Djalal yang merupakan sahabatnya sejak masa sekolah. "Dia kawan baik saya, teman sekolah dan main basket," ujar Uno, yang juga ketua umum PB Persatuan Renang Seluruh Indonesia itu.

Dia menolak dinyatakan turut berniat terjun ke dunia politik. Dukungannya terhadap Djalal yang ikut konvensi capres dari Partai Demokrat atas dasar persahabatan. 

"Itu ikhtiar dia untuk memberikan terbaik untuk bangsa ini. Kalau kans politiknya itu tidak bisa ditebak," kata Sandiaga yang mengaku tidak berminat masuk ke dunia politik.

Begitupun dengan Satar yang enggan memberi banyak komentar soal langkah Djalal. "Ke sini karena teman baik saja. Saya dukung mana saja yang bagus tapi terlalu dini kalau ngomong itu," ujar dia. 

PDI P masih berada di urutan pertama hasil hitung cepat rekapitulasi Suara Nasional RRI dengan perolehan suara (18,83 persen dari 67,15 persen TPS amatan yang masuk). Disusul Golkar (14,71) persen dan Gerindra (11,60 persen), lalu Partai Demokrat (9,95 persen).

"Agak surprise karena belum ada yang diatas 20 persen. Tapi untuk Partai Demokrat cukup bagus karena peraihannya di atas prediksi beberapa waktu lalu," ujar Djalal. 

Pewarta: Monalisa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014