Purwokerto (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan hingga saat ini Gunung Slamet yang berada di antara Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, masih berstatus Waspada (level III).

"Oleh karena itu, pendaki maupun masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak Gunung Slamet," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet PVMBG, Sukedi, saat dihubungi wartawan dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Dia mengakui bahwa letusan abu yang dikeluarkan Gunung Slamet cenderung menurun. Namun, frekuensi lontaran material pijar dari Gunung Slamet meningkat.

Berdasarkan pengamatan PVMBG melalui Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, pukul 00.00-06.00 WIB, embusan asap putih tebal terjadi dengan ketinggian 150-300 meter, dan 30 kali letusan asap warna putih tebal kecokelatan dengan ketinggian 300-1.500 meter condong ke arah barat.

Selain itu, muncul sinar api atau material pijar sebanyak 15 kali dengan ketinggian sekitar 300 meter serta 19 kali terdengar suara gemuruh sedang hingga kuat.

Sementara dari sisi kegempaan, Pos PGA Slamet mencatat sebanyak 34 kali gempa letusan dan 73 kali gempa embusan.

"Berdasarkan data-data pemantauan visual dan instrumental, hingga kini belum tampak tanda-tanda penurunan aktivitas Gunung Slamet," kata Sukedi.


Pewarta: Sumarwoto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014