Donetsk, Ukraina (ANTARA News) - Pemberontak bersenjata mengepung sebuah rumah sakit di wilayah basis mereka di timur Ukraina Sabtu, untuk menyandera musuh yang terluka saat terjadi pertempuran berdarah, demikian dilaporkan koresponden AFP.

Seorang dokter di rumah sakit di kota Donetsk itu mengatakan separatis pro-Rusia meminta untuk membawa anggota pasukan Ukraina yang terluka, yang akan digunakan dalam pertukaran tahanan.

Beberapa orang bersenjata berdiri berjaga-jaga di luar rumah sakit, sementara lainnya terlihat mengambil posisi di tangga dan kawasan lain di dalam bangunan.

"Lihat sekitar kita, dunia sudah gila," kata seorang staf sambil menyalakan rokok di luar gedung berlantai empat itu.

"Ini adalah rumah sakit dan kami bekerja dengan dikelilingi orang-orang bersenjata. Semua orang ketakutan."

Beberapa sukarelawan pro-Kiev dibawah militer Ukraina dirawat di rumah sakit itu setelah terjadi baku tembak pada Jumat yang mengakibatkan tujuh orang tewas.

Komandan batalion Seymon Semenchenko dalam akun Facebooknya menggambarkan bagaimana unit dia disergap oleh militan bersenjata dan dikepung saat menyelamatkan diri ke sebuah gedung kosong.

Setelah pertempuran itu, Semenchenko meminta pemberontak untuk "menyepakati pertukaran tahanan", meski belum jelas berapa jumlah pemberontak yang ditahan oleh pasukan Kiev.

Di rumah sakit Donetsk, para dokter keluar dan mencoba bernegosiasi dengan kelompok bersenjata, menjelaskan bahwa kehadiran mereka membuat tidak nyaman para staf dan pasien.

"Kami ini hanya pengamat," kata seorang pemberontak sambil mengacungkan senapan Kalashnikov.

Seorang dokter di unit bedah saraf mengatakan rumah sakit itu merawat beberapa orang yang terluka parah, beberapa diantaranya dioperasi karena cidera di kepala.

"Orang-orang ini (pemberontak) ingin tahu kapan mereka bisa meninggalkan rumah sakit karena mereka ingin menukarnya dengan rekan mereka yang juga terluka."
(S022)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014