Cianjur (ANTARA News) - Polres Cianjur, Jabar, nyatakan siaga satu jelang pemilihan presiden (Pilpres) 9 Juli, sebagai tindaklanjuti intruksi Presiden RI, TNI/Polri harus bersinergi dalam melakukan pengamanan.

Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, Minggu, menegaskan, tidak ada tolerasi bagi siapa saja yang mengancam pelaksanaan pilpres 2014 akan ditindak tegas.

Untuk menguatkan pengamanan, pihaknya telah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan TNI untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif menjelang pemungutan suara pilpres, maupun selama bulan ramadan sampai dengan lebaran.

"Semua dapat berjalan sinergi dengan melibatkan berbagai komponen, diharapkan segala bentuk potensi ancaman gangguan kamtibmas dapat kami antisipasi maupun eliminir," katanya.

Sehingga, tambah dia, tidak sampai menimbulkan gangguan nyata terhadap jalannya tahapan penting dalam kehidupan demokrasi di negara ini, khususnya di wilayah Cianjur.

"Kami pastikan di 3921 Tempat Pemungutan Suara (TPS), petugas TNI dan Polri, telah siaga. Sehingga dapat menekan gangguan Kantibmas yang bisa dimana saja terjadi," ujarnya.

Sedangkan terkait adanya serangan fajar menjelang pencoblosan, pihaknya akan menanggapi hal tersebut, setelah adanya laporan. Pasalnya ungkap dia, hal tersebut masuk ranah tindak pidana pemilu dan sudah jelas hukum acaranya.

"Nantinya jika itu terjadi akan berawal dari laporan atau temuan Panwaslu yang dikaji dan nantinya dilimpahkan ke penyidik. Tapi kalau gangguan kamtibmas yang sifatnya tindak pidana umum, langsung kami sikat di tempat, tidak ada ampun," katanya.

(KR-FKR/A029)

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014