Mari kita sambut dengan semangat baru untuk kemudian lahir kembali, kembali ke fitri, yang jelek-jelek kita buang, kita berpelukan lagi,
Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak seluruh lapisan masyarakat di provinsi setempat untuk saling memaafkan dalam menyambut kepemimpinan baru di Republik Indonesia guna mempererat persatuan dan kesatuan.

"Sekarang ada momen yang luar biasa untuk republik ini setelah kita berpuasa dan saya kira saatnya dalam politik, semua saling memaafkan menyambut kepemimpinan baru (presiden terpilih Joko Widodo, red)," katanya di Semarang, Senin.

Hal tersebut disampaikan Ganjar usai melakukan Salat Idul Fitri 1435 Hijriah di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, bersama ratusan warga masyarakat Kota Semarang.

Politisi PDI Perjuangan itu juga meminta kepada semua pihak untuk melupakan semua perseteruan dan persaingan politik yang terjadi saat Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014.

"Mari kita sambut dengan semangat baru untuk kemudian lahir kembali, kembali ke fitri, yang jelek-jelek kita buang, kita berpelukan lagi," ujarnya.

Saat menyampaikan kotbah Idul Fitri 1435 Hijriah di Lapangan Pancasila Semarang, Profesor Muhibbin Noor sebagai khotib mengajak jamaah yang hadir untuk membangun bangsa dengan ilmu dan akhlak.

"Persoalan moral di negeri ini memang masih sangat memprihatinkan, banyak warga yang saat ini telah kehilangan karakternya sebagai warga negara yang santun, suka damai, suka menolong, suka bermusyawarah, dan lebih mengutamakan kepentingan bersama," kata Rektor IAIN Walisongo Semarang itu.

Pada salat Idul Fitri tersebut, juga tampak mendampingi Ganjar antara lain, Kapolda Jateng Irjen Pol. Nur Ali, Kajati Jateng Babul Khoir, dan Pelaksana Tugas Sekda Jateng Sri Puryono.

Setelah salat Idul Fitri, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko, dan forum koordinasi pimpinan daerah dijadwalkan melaksanakan silaturahmi serta halal bihalal pejabat pemerintah provinsi setempat, tokoh agama, ulama, dan masyarakat di Wisma Perdamaian Semarang.

Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014