Bandung (ANTARA News) - Bayi tabung kembar tiga yang sejak Rabu (9/8) lalu lahir di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan melalui proses perawatan secara intensif di rumah sakit tersebut, Kamis siang sudah dibolehkan pulang. "Saat ini kondisi ketiganya sudah membaik dan sudah bisa dirawat diluar alat inkubator, sehingga dapat diperbolehkan pulang", kata Kepala Klinik Ruangan Aster RSHS Bandung, dr Wiryawan Permadi Sp OG (K), di Bandung, Kamis. Ia mengatakan, sebenarnya bayi tabung itu kembar empat, yakni satu orang laki-laki dan tiga orang perempuan, namun satu orang bayi perempuan lainnya meninggal dunia saat proses persalinan pada Rabu (9/8) lalu. Untuk proses bayi tabung, kata Wiryawan yang juga menjabat sebagai ketua tim penanganan bayi tabung, pihaknya telah menanamkan sperma suaminya, Budi Rachmanto (35) ke ovarium istrinya Ny Misbulan (35) yang kemudian melakukan petik sel telur dan menanamkan embrio di rahim. "Ketika melakukan petik sel telur, kami mendapatkan 10 sel telur, yakni delapan sel telur dari ovarium bagian kiri dan dua sel telur dari ovarium bagian kanan", katanya seraya mengatakan, namun pembuahannya hanya delapan embrio. Dari delapan embrio tersebut, katanya, yang memiliki kualitas excellent hanya empat buah embrio saja, sedangkan sisanya disimpan untuk mengantisipasi bila proses dalam kandungannya, sehingga yang ditanam dalam tubuh Ny Misbulan hanya empat buah embrio. Ia mengatakan, sejak proses penanaman embrio hingga persalinan hanya membutuhkan waktu 31 hingga 32 minggu. "Seharusnya Ny Misbulan baru bisa melahirkan pada 37 minggu setelah proses penanaman, namun karena tergencet tali pusarnya dan terjadi mules-mules, maka proses persalinannya dipercepat", katanya. Ia menambahkan, tim dokter yang menangani bayi tabung itu sebanyak tujuh orang, diantaranya, dr Tono Djuwantono Sp OG (K), dr Harris Harlianto (embriolog), dr Nanang Astarto Sp OG (K), dr Duddy SN Sp OG (K), dr Retty Yuniati Sp A (K) dan dirinya. Di tempat yang sama, Anggota Tim Penanganan Bayi Tabung, dr Tono Djuwantono Sp OG (K), mengemukakan, saat melahirkan empat orang bayi kembar itu memiliki berat badan dari 1.000 gram hingga 1.300 gram dengan panjang badan dari 39 cm hingga 46 cm. Namun, setelah melalui perawatan yang intensif dengan cara diberi ASI hingga suai 41 hari ketiga bayi kembar yang masih hidup itu berat badannya mengalami peningkatan dari 2.350 gram hingga 2.600 gram. Sementara itu, Ibunda tiga pasien tabung itu, Ny Misbulan, mengaku senang sekali mengikuti program bayi tabung karena akhirnya dirinya dikarunia empat orang anak kembar, namun satu orang bayi perempuannya meninggal dunia saat melahirkan, "Saya senang sekali karena akhirnya saya dikaruniai tiga orang anak kembar. Sebab selama dirinya dan suaminya menikah selama tujuh tahun belum juga dikarunia seorang anak," katanya sambil tersenyum yang didampingi oleh suaminya. Untuk proses bayi tabung ini Ny Misbulan dan suaminya menghabiskan biaya Rp49 juta.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006